JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta bersama dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, mulai menunjukkan dukungannya terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai di Tanah Air.
Hal ini ditunjukkan melalui adanya pemberian insentif pembebasan pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), sampai memberikan ciri khas khusus melalui warna biru di pelat nomor yang akan dilakukan Polri.
Tapi semua keistimewaan itu hanya bisa dinikmati oleh kendaraan listrik murni. Lantas bagaimana tanggapan agen pemegang merek (APM) yang sudah lebih dulu meluncurkan mobil dengan teknologi hybrid di Indonesia, salah satunya PT Toyota Astra Motor (TAM).
Baca juga: Resmi, Pelat Nomor Kendaraan Listrik Berwarna Biru
Saat menanyakan soal ini, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, enggan berbicara panjang lebar.
Walau dalam kenyataannya mobil hybrid dan PHEV belum dilirik, Anton berharap nantinya akan ada aturan lain yang diberikan untuk kendaraan elektrifikasi.
"Prinsipnya kita selalu mendukung aturan dari pemerintah. Tentu harapannya ke depan ada aturan lain yang dikeluarkan untuk mendukung elektrifikasi bagi konsumen otomotif di Indonesia," ujar Anton kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020).
Seperti diketahui, selain hybrid, Toyota juga dalam waktu dekat telah berencana meluncurkan satu lagi produk elektrifikasinya, yakni Toyota Prius PHEV.
Bahkan, pada proyeksi yang disebutkan akhir 2019 lalu, Toyota juga mengklaim akan mendatangkan beberapa produk hybrid lain untuk pasar otomotif Indonesia.
Baca juga: Pembebasan Pajak Kendaraan Listrik Tak Berlaku untuk Hybrid dan PHEV
Lalu apakah dengan adanya keringanan-keringanan yang lebih pro pada kendaraan listrik murni, akan mengurungkan niat Toyota untuk meluncurkan produk elektrifikasi tersebut.
Menjawab soal ini, Anton hanya mengatakan bila pada dasarnya Toyota memiliki semua teknologi elektrifikasi.
"Toyota punya total teknologinya, baik dari HEV, PHEV, BEV (Battery Eelctric Vehicle), sampai Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV). Tentu sesuai dengan kebutuhan pasar, kami akan melakukan strategi produk," ujar Anton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.