Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Toyota Jepang Pertahankan Karyawan

Kompas.com - 09/06/2016, 07:44 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Nagoya, KompasOtomotif – Jepang sebagai negara yang terkenal dengan etos tinggi, ternyata juga memiliki penduduk yang cinta keluarga. Bahkan demi merawat keluarganya mereka rela meninggalkan pekerjaan atau berpindah perusahaan.

Mengutip, Nikkei Asia, Kamis (9/6/2016) dari survey yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, ada sekitar 100.000 orang yang berhenti, atau mengubah pekerjaan mereka  setiap tahun, hanya untuk bisa merawat anggota keluarga.

Angka ini terus berkembang, seiring dengan semakin banyaknya generasi baby boomer (orang tua/yang lahir setelah perang dunia kedua pada 1946-1964). Di mana mereka sudah harus membutuhkan perawatan dari anak-anak mereka.

Melihat fakta tersebut, Toyota tentu tidak ingin kehilangan karyawan berpotensi dan berpengalaman mereka, karena perihal tersebut. Oleh sebab itu, produsen kendaraan terbesar Jepang ini merencanakan program telecommute, yang memungkinkan pegawainya bekerja dari rumah. Program ini rencananya akan mulai berjalan pada bulan Agustus dan akan berlaku hanya pada 25.000 pegawai di kantor pusat.

Ini berlaku untuk bidang tertentu, seperti human resources, accounting dan sales, penelitian dan pengembangan, serta beberapa divisi strategis lainnya. Lalu, untuk bisa mengikuti program ini, pegawai sudah harus bekerja di Toyota selama lima tahun atau lebih.

Toyota berharap program ini akan mengatasi masalah yang berkembang, yaitu banyak karyawan berhenti bekeja, hanya untuk untuk merawat orang tua atau anggota keluarga mereka. Melalui program ini juga, khususnya bagi karyawan laki-laki, mereka jadi bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk membesarkan anak-anak, dan membantu pekerjaan perempuan yang sudah bekerja, setelah menikah atau melahirkan.

Survei lain dari kementerian memperlihatkan, perusahaan Jepang yang mengadopsi program telecommuting melonjak dari 2 persen, pada akhir tahun 2000, menjadi 11,5 persen pada akhir 2014, seperti salah satunya Toyota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com