Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian Lagi, Motor Menyangkut di Atap Rumah Warga

Kompas.com - 07/05/2024, 06:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial video yang memperlihatkan sepeda motor yang menyangkut di atap rumah warga. Rekaman itu di diunggah oleh akun Instagram bernama @memomedos pada Senin (6/5/2024).

Dalam tayangan tersebut, memperlihatkan sepeda motor yang tersangkut di atap rumah warga yang sejajar dengan jalan.

Motor yang dikendarai oleh seorang perempuan itu diduga mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun, sehingga tidak bisa menghindari kecelakaan dan menabrak genting rumah yang berada di depannya.

Baca juga: Cerita Umar Abdullah, Pertama Kali Balap di Sepang Langsung Naik Podium TCR Asia Pro

“Motor nyungsep di atap rumah warga di kawasan Sumber Rejo, Balikpapan, Kaltim, Minggu (05/05/2024) sore. Dugaan sementara motor nyungsep karena mengalami rem blong,” tulis unggahan tersebut.

Kejadian rem blong memang tidak bisa diprediksi, tetapi jika mengalami hal tersebut, sebaiknya tidak langsung panik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MEMOMEDSOS (@memomedsos)

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, jika motor kita tiba-tiba mengalami rem blong saat di jalan maka hal utama yang harus dilakukan adalah jangan panik.

“Tetap tenang dan tutup gas untuk membantu mengurangi kecepatan, usahakan mencari lajur yang aman dari kendaraan lain agar terhindar dari tabrakan. Setelah motor berhenti langsung lakukan perbaikan ke bengkel agar rem motor dapat kembali berfungsi dengan baik,” ucap Agus, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Untuk itu, Agus menyarankan kepada pengendara sepeda motor agar sebelum melakukan perjalanan terutama perjalanan jarak jauh untuk melakukan pengecekan kondisi kendaraan.

“Sebelum memulai berkendara haruslah membiasakan selalu mengecek motor, di antaranya yaitu rem depan dan belakang agar kendaraan yang kita gunakan lebih aman,” kata dia.

Sementara itu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, kasus rem blong motor matik bisa disebabkan piringan cakram yang overheat dan kampas rem lengket.

Baca juga: Ngotot Lawan Arah, Pemotor Berakhir Nyungsep ke Pinggir Jalan

“Jika melakukan deselerasi tetapi mengandalkan salah satu rem, kaliper rem langsung memuai dan kampas jadi kehilangan daya pengereman,” kata Jusri.

Rem sepeda motor perlu disetel secara rutin agar performanya tetap optimalKompas.com/Erwin Setiawan Rem sepeda motor perlu disetel secara rutin agar performanya tetap optimal

Ketika berkendara di rute jalan menurun dan menanjak seperti pegunungan, sistem pengereman akan bekerja mengurangi laju motor. Terlebih jika teknik berkendara keliru, bukan tidak mungkin sil pada rem bisa pecah atau minyak rem mendidih.

Jusri mengatakan, kemampuan daya pengereman motor matik tidak bisa terlalu diandalkan, karena itu penting menjaga ritme dan jarak pengereman, terutama saat melewati medan pegunungan, termasuk durasi saat menekan tuas rem.

Baca juga: Cegah Pemalsuan, Pelat Nomor Khusus Kode ZZ Dipasang RFID

“Tuas ditekan untuk mengurangi kecepatan itu rata-rata dalam durasi 3-5 detik. Jadi kombinasi rem depan dan rem belakang beriringan. Tujuannya untuk menghindari panas berlebih pada piringan cakram dan piston kaliper rem,” ucap Jusri.

Jusri menyarankan, sebaiknya sebelum memasuki jalanan turunan panjang, pengendara motor matik menggunakan engine brake.

Caranya, buka gas dengan patokan putaran mesin 2.000 - 3.000 rpm. Kemudian, perlu untuk mengimbangi dengan pengereman.

Jika tetap ada indikasi gejala rem blong pengendara motor bisa berhenti, istirahat dahulu sekitar 30 menit. Dengan istirahat maka kinerja rem bisa kembali normal karena tidak overheat, salah satu penyebab rem blong.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com