JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus tragis penembakan yang menimpa Ilyas Abdurrahman, seorang pemilik rental mobil, di rest area Tol Tangerang pada Kamis (2/1/2025) memicu keprihatinan di kalangan pelaku usaha rental mobil.
Ilyas tewas setelah ditembak oleh pelaku yang berusaha mencuri mobil yang disewakannya.
Kejadian ini bukanlah yang pertama; sebelumnya, seorang bos rental mobil berinisial BH juga kehilangan nyawanya setelah dikeroyok massa ketika berusaha mengambil kembali mobil rental di Pati, Jawa Tengah.
Baca juga: Berlaku sampai 6 Januari 2025, DAMRI Kasih Diskon Tiket Bus AKAP
Rizky Sanjaya, pemilik 689 Trans Rental Mobil Jakarta, mengungkapkan bahwa penggelapan mobil rental merupakan masalah yang sering terjadi.
Ia mengakui bahwa dirinya juga pernah mengalami situasi serupa.
“(Penggelapan mobil rental) Pernah terjadi, tetapi puji Tuhan kembali (mobilnya),” ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2025).
Rizky menekankan pentingnya perencanaan yang matang ketika hendak menangkap pelaku penggelapan.
Baca juga: Penyebab Ban Depan Motor Botak Sebelah, Cek Suspensi
“Hal yang paling utama tentu kita mapping terlebih dahulu posisi unit sedang bersama siapa dan lokasi di mana. Setelah itu, mengamankan beberapa dokumen kendaraan bukti sah kepemilikan dan surat serah terima rental. Yang terakhir, kita meminta pendampingan pihak yang berwajib selaku pengayom masyarakat,” jelasnya.
Rizky juga mengingatkan agar pemilik rental menggunakan insting mereka, sebab seringkali ada oknum yang mempelajari cara-cara untuk menipu.
“Dari berbagai pengalaman, kita tidak dapat menghindari hal-hal tersebut, hanya saja kita bisa memperkecil persentase risiko dengan memeriksa data dan jaminan apakah layak untuk calon konsumen rental mobil,” imbuhnya.
Sepanjang waktu, upaya mencegah penggelapan mobil rental juga menjadi perhatian pemilik rental lainnya.
Septian Wulandari, pemilik Wulan Rent Car di Depok, Jawa Barat, menambahkan bahwa untuk menghindari aksi penggelapan, pihaknya akan meminta konsumen menunjukkan surat-surat berharga seperti KTP asli, Kartu Keluarga, motor atau deposito sebagai jaminan, PBB, SIM A, serta melakukan survei rumah.
“Sekarang kita wajib survei rumah. Kalau enggak mau di-survey rumahnya, wajib dicurigai. GPS pasti semua rental ada, wajib pokoknya,” ungkap Wulan.
Dengan langkah-langkah yang lebih ketat dan pemanfaatan teknologi, diharapkan pelaku usaha rental mobil dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kasus penggelapan yang merugikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.