Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trik Hindari Modus Begal Benang Nilon di Jembatan Suramadu

Kompas.com - 06/01/2025, 08:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jebakan benang nilon atau layangan untuk menjerat pengendara sepeda motor kembali terjadi. Kali ini jebakan tersebut berada di jalur motor jembatan Suramadu

Dalam video yang diunggah akun Instagram, achmad_subechi, terlihat petugas memperlihatkan benang nilon setinggi leher pengendara motor. 

Baca juga: Panduan Lengkap Memilih Oli Transmisi pada Mobil Matik Toyota

"Hati2 rekan2 yang melintas dari atau ke Madura via Suramadu lajur R2, ada jebakan tali nilon setinggi leher," tulis keterangan video dikutip Minggu, (5/1/2025).

 

Helm full face tipe modular SMK GullwingDok. SMK Helmet Helm full face tipe modular SMK Gullwing

Benang nilon tersebut diduga merupakan modus upaya pembegalan. Saat pengendara motor terjerat dan jatuh, kompolotan akan membawa kabur motor.

Meski keberadaan benang layangan di jalan sulit sekali bisa dilihat oleh mata telanjang meski siang hari, tetap ada pencegahan yang bisa dilakukan.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan ialah dengan menggunakan helm full face.

Baca juga: Benarkah Warna Dipstick Transmisi Bisa Bedakan Jenis Oli?

Helm full face memang punya kekurangan di pandangan tapi melindungi kepala dengan lebih baik. Karena itu pilih yang SNI dan nyaman dipakai

 

Balaclavaotosia Balaclava

“Jika helm full face seperti helm balap tentu mempunyai keterbatasan pandangan, tetapi lebih aman karena dapat melindungi bagian dagu pengendara. Sebaliknya untuk helm half face mempunyai pandangan yang lebih luas, tetapi pada bagian dagu tidak dapat terlindungi secara maksimal jika terjadi kecelakaan,” ujar Agus kepada Kompas.com belum lama ini.

Usahakan juga pakai dalaman kepala yaitu balaclava. Sebab balaclava dapat melindungi bagian leher.

Pegiat Komunitas Belajar Helm, Ahmad M mengatakan, fungsi dari balaclava diantaranya memudahkan pengendara merapikan rambut ketika pakai helm, membuat helm jadi tidak bau dan menahan debu.

Baca juga: Daftar Harga Oli Mesin Mobil per Januari 2025

Ahmad menyarankan untuk memakai balaclava karena bisa menahan debu dan panas, terutama di bagian kepala sampai leher. Namun perlu diperhatikan juga bahannya, jangan yang terlalu tipis dan licin.

 

Ilustrasi pilihan jaket motor di pameran IMHAX 2023KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi pilihan jaket motor di pameran IMHAX 2023

“Bahan balaclava yang licin bisa berbahaya, karena helm jadi terlalu mudah lepas dari kepala pengendara. Bahan katun lebih enak karena cepat menyerap keringat dan panas,” kata dia.

Selain itu tak kalah penting ialah memakai jaket yang cocok buat riding. Jaket untuk naik motor berguna.

Baca juga: Ada Opsen Pajak, Ini Kata Pedagang Mobil Bekas

Promotion Department Head PT Daya Adicipta Motora (DAM) Demmy Firmansyah, mengatakan, jaket adalah riding gear yang penting untuk selalu digunakan.

“Walaupun tidak akan 100 persen melindungi pengendara, tapi setidaknya menggunakan jaket akan mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan kepada pengendara jika terjadi kecelakaan,” ujar Demmy. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau