SURABAYA, KOMPAS.com - Operasi Ketupat Semeru 2025 di Jawa Timur akan digelar untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat selama periode mudik Lebaran 2025.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, operasi terpusat ini akan dibagi menjadi dua kegiatan.
“Yang kita laksanakan di tahun 2025, hari ini merupakan kegiatan operasi terpusat dimana kita bagi menjadi dua kegiatan yang dimulai dari hari ini untuk 8 Polda prioritas. Kemudian tanggal 26 Maret akan dilaksanakan apel gelar di 28 Polda,” ucap Listyo dikutip dari laman resmi Tribratanews Jawa Timur, Jumat (21/3/2025).
Baca juga: Film Pendek Five Wolves, Upaya Mengubah Presepsi Soal Moge
Diprediksi puncak arus mudik akan terjadi antara tanggal 28 sampai 30 Maret, sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi antara tanggal 5 dan 7 April 2025.
Operasi Ketupat Semeru 2025 di Jatim berlangsung selama 17 hari sejak 23 Maret hingga 8 April 2025.
Selain itu, ada 15.231 personel terlibat yang di antaranya 9.458 personel Polda Jatim dan jajaran, 1.404 personel TNI, dan 5.369 personel dari stakeholder lainnya.
Baca juga: Kantor Dinkes Bekasi Dirusak Ormas, Dedi Mulyadi Tak Akan Tinggal Diam
Selain itu, pos pengamanan pelayanan terpadu akan beroperasi mulai 19 Maret 2025. Yang terdiri dari 149 pos pengamanan (Pospam), 41 pos pelayanan (Posyan), serta 13 pos terpadu.
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Komarudin, mengatakan, Polda Jatim akan fokus pada tiga pola pengamanan selama Operasi Ketupat 2025.
"Pola pertama mengamankan pergerakan pemudik menjelang Lebaran. Pola kedua mengamankan pergerakan masyarakat lokal yang melakukan silaturahmi pada H-Lebaran hingga H+2," ujarnya.
Pola pengamanan ketiga akan difokuskan di tempat-tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan dan destinasi wisata setelah H+2 Lebaran.
Polda Jatim juga telah memetakan titik-titik kerawanan kemacetan dan kecelakaan berdasarkan pantauan arus mudik pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas LMPV Maret 2025, Pilihan Hemat untuk Mudik
Selama masa mudik dan arus balik diprediksi akan terjadi transisi antara musim hujan menuju kemarau, yang berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem.
"Oleh sebab itu, titik-titik rawan bencana juga telah dipetakan sebagai bagian dari strategi pengamanan," ungkap Komarudin.
Selain pengamanan lalu lintas, personel gabungan juga akan memfokuskan perhatian pada 126.736 obyek, termasuk masjid, lokasi sholat Idul Fitri, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, dan objek-objek wisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.