JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil listrik global masih berhasil tumbuh tipis, 3 pesen pada Februari 2024, dibandingkan periode yag sama pada tahun sebelumnya.
Padahal beberapa analis memprediksi industri kendaraan ramah lingkungan tersebut akan bergerak stagnan di tahun ini, menyusul penurunan permintaan di Eropa dan Amerika Serikat.
Berdasarkan data Rho Motion yang dilansir Reuters, pertumbuhan tersebut disebabkan masih tingginya minat kendaraan elektrifikasi di kawasan AS dan Kanada, yang sampai tumbuh 31 persen yoy.
Baca juga: Lexus Jadi Pabrikan dengan Sistem ADAS Terbaik
Sementara di Eropa, pertumbuhannya cenderung konstan yaitu 12 persen, tetapi China mengalami penurunan 12 persen. Hal terkait karena adanya libur panjang Tahun Baru Imlek di sana.
Secara total, penjualan mobil listrik yang mencakup jenis battery electric vehicle (BEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) mencapai 800.000 unit secara global.
“Di balik pelemahan itu karena China sebagai pasar dominan juga melambat,” ungkap Charles Lester, Data Manager Rho Motion dikutip Kamis (14/3/2024).
Laporan Rho Motion menyebut, pola permintaan penjualan mobil listrik melambat dalam beberapa bulan terakhir setelah melonjak signifikan selama beberapa tahun belakangan.
Baca juga: Bukan Pajangan, Ini Fungsi Tombol Release di Tuas Transmisi Mobil Matik
Mereka menduga hal ini karena para konsumen menunggu model kendaraan listrik baru dengan harga yang lebih terjangkau.
Meski begitu, Lester memprediksi penjualan di China akan tetap meningkat sampai 34 persen. Hal ini akan tercermin dari pertumbuhan permintaan setelah perayaan Imlek.
Secara keseluruhan perusahaan memproyeksikan penjualan mobil listrik pada tahun ini masih cukup cerah, dengan pertumbuhan berada pada rentang 25-30 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.