JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kendaraan listrik di mata masyarakat kian meningkat di awal 2024. Hal ini ditandai pula dengan masuknya merek-merek baru ke bursa otomotif, baik itu mobil maupun motor.
Meningkatnya jumlah kendaraan listrik diprediksi bakal menjadi efek domino positif, yang juga mengatrol jumlah minat dan pengguna.
Situasi tersebut diamini oleh pengusaha bengkel konversi motor listrik, yang baru-baru ini mendapatkan dukungan dari pemerintah dengan pemberlakuan subsidi Rp 10 juta.
Heret Frasethio, CEO bengkel konversi Elders Garage, menjelaskan, saat ini fokus masyarakat masih dominan pada motor listrik konvensional. Namun, dia meyakini bahwa lambat laun, motor konversi juga akan populer.
Baca juga: Soal Kasus Pelat Dewa Palsu, Polisi Bakal Lakukan Investigasi Khusus
“Subsidi motor konversi kan sudah jadi Rp 10 juta, ini bisa jadi daya tarik kuat untuk masyarakat. Tahun kemarin (2023) peminatnya sudah lumayan, tahun ini harusnya lebih banyak lagi,” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Minggu (28/1/2024).
Dia menambahkan, kendala utama yang dihadapi oleh bengkel-bengkel konversi saat ini adalah minimnya eksposur dan publikasi.
“Masyarakat bukannya enggak minat sama motor konversi, cuma mayoritasnya itu memang belum tahu saja. Soal prosesnya bagaimana, subsidinya berapa, itu banyak yang belum tahu,” ucap dia.
Baca juga: Bahas Desain Interior BYD Atto 3
Ungkapan senada juga disampaikan Muhammad Dipokartono alias Divo Gimbal, pemilik bengkel konversi Orang Senang Garage.
Menurut Divo, harus ada penyuluhan dan sosialisasi lebih masif yang disokong pula oleh pemerintah, supaya minat terhadap motor listrik konversi meningkat.
“Kita yang golongan pemilik bengkel pasti rutin sosialisasi ke masyarakat, misalnya ke komunitas. Tapi efeknya pasti bisa jauh lebih besar lagi kalau didukung pemerintah,” ucapnya.
Baca juga: Balap Liar di Jalan Raya Makin Marak, Telan Korban Jiwa
Divo berharap pada 2024 ini akan ada atensi lebih terhadap program konversi motor listrik, khususnya dalam hal publikasi, edukasi, dan pembinaan di semua lini.
“Selain masyarakatnya diedukasi, mekanik-mekanik dan UMKM kecil juga sebaiknya dilatih dan dibimbing. Jadinya pakar-pakar konversi Indonesia bisa bertambah,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.