JAKARTA, KOMPAS.com - Jualan mobil bekas klasik dengan mobil bekas tahun muda jelas berbeda. Barang yang dijajakan dan konsumennya tak sama, sebab pembelinya ialah orang yang memang gemar mobil antik.
Hasanuddin dari Ponca Classic Garage atau lebih dikenal dengan "Garasi Klasik Gaplex" mengatakan, pasar mobil klasik memang tidak besar tapi tetap terjaga. Penjualan pun tidak tetap tergantung selera pasar.
Baca juga: Pernyataan Menperin Soal Pemindahan Pabrik Isuzu dari Thailand ke Indonesia
"Kalau mobil klasik targetnya tidak bisa begitu (jual) satu, dua, tiga (unit). Kadang sebulan bisa tiga unit, kadang empat atau lima, kadang satu saja. Soalnya ini bukan mobil umumnya, klasik juga tertentu saja seperti itu," ujar Hasan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Hasan panggilannya mengatakan, mobil klasik yang dapat ditemui di tempatnya mayoritas merek Eropa. Adapun untuk model tahun pembuatan bervariasi, paling tua mulai dari tahun 60'an.
"Mobil langka dari mulai tahun 70'an dan 60'an pada umunya Eropa moibil Jepang juga ada tapi cuma satu dua unit saja. Mobil Eropa banyak klasik dari Mercedes-Benz dan Citroen, Jaguar Volvo," kata Hasan.
Saat berkunjung ke showrom Ponca Classic Garage di kisaran Pamulang, Tangerang Selatan, Kompas.com melihat ada beberap mobil yang tergolong klasik seperti Citroen Dyane tahun 1975, Jaguar Daimler tahun 1996 dan Mercy e320i tahun 1996.
"Citroen Dyane kita buka harga Rp 150 juta, Jaguar Daimler Rp 550 juta. Nissan Patrol 1983 Rp 150 juta. Renault 5TR murah cuma Rp 50 juta. Terus Mercy E3201 produksi 1996 seharga Rp 150 juta," kata Hasan.
Baca juga: Perbaikan Bodi Mobil di Bengkel Ketok Magic Mulai Rp 100.000
Ponca Classic Garage showroom mobil klasik yang khusus menjual mobil-mobil tahun tua.
Meski begitu Hasan mengakui pasar paling besar atau permintaan paling tinggi untuk mobil Eropa ialah Mercedes-Benz dan BMW.
"Paling banyak tetap Mercy dan BMW ya, untuk tahun tahun 1995-2003 paling tinggi," ujar Hasan.
Hasan mengatakan pihaknya dapat mobil-mobil klasik juga dari pertemanan atau ada pihak yang menawarkan.
"Kita sendiri punya, (beli) dari teman ke teman. Jika ada yang nawarin kita survei, cocok bayar. Baru abis itu dijual (dipasarkan) kembali. Di sini tidak ada titipan, asli punya kita punya showroom," ujar Hasan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.