JAKARTA, KOMPAS.com - Saat situasi hujan deras, pengemudi mobil dianjurkan berhati-hati dan menurunkan kecepatan. Jalan yang basah dan tergenang air akibat hujan berpotensi memicu terjadinya aquaplaning.
Aquaplaning merupakan situasi berbahaya di mana ban mobil tidak menapak pada aspal karena pengaruh genangan air di atas jalan.
“Kalau sudah terkena aquaplaning, mobil akan terasa melayang dan seolah sedang melintasi oli. Hal ini terjadi karena ban tidak punya daya cengkeram,” kata Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal kepada Kompas.com, Senin (27/3/2023).
Saat mobil berkecepatan sedang ke tinggi melibas genangan, air bisa melapisi sisi permukaan ban dan menimbulkan terjadinya slip. Hal inilah yang menghilangkan daya cengkeram ban.
Baca juga: Sambil Ngabuburit Bisa Bersihkan Mobil Kesayangan
Menurut dia, aquaplaning bisa terjadi di jalanan manapun, baik itu jalan tol maupun jalan biasa.
Luas genangan dan intensitas hujan yang terjadi adalah beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya aquaplaning.
“Kalau cuma jalanan basah, aquaplaning enggak akan terjadi. Jalanan harus betul-betul tergenang, biasanya ketika hujan lebat,” ucapnya.
Satu hal yang bisa dilakukan oleh pengemudi untuk menghindari aquaplaning adalah dengan menurunkan kecepatan.
Baca juga: Ketahui Jam Macet di Jawa Tengah Selama Bulan Ramadhan
Jika dirasa hujan terlalu lebat dan banyak genangan di jalanan yang sedang dilewati, sebaiknya tidak mengemudi terlalu kencang.
“Aquaplaning cuma bisa terjadi kalau mobil berkecepatan tinggi. Makanya, kalau dirasa jalanan terlalu basah sebaiknya kecepatan diturunkan, jadi sekitar 50 kpj sampai 60 kpj saja,” ucap Zulpata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.