Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 31/12/2022, 13:22 WIB

SEMARANG,KOMPAS.com - Ban pecah jadi salah satu penyebab kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia, terutama di jalan tol. Mobil bisa langsung keluar jalur, oleng, atau bahkan menabrak kendaraan lainnya.

Karena itu, ada baiknya sebelum kondisi tersebut terjadi pemilik mobil melakukan langkah-langkah pencehagan. Salah satunya dengan rutin cek kondisi ban. 

Namun demikian, teknik dasar berkendara juga harus dipahami untuk menekan potensi terjadinya risiko yang fatal. 

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, batas aman kecepatan terutama di jalan tol wajib diperhatikan. 

Baca juga: Jangan Asal, Ganti Ban Pecah di Tengah Perjalanan Ada Aturannya

"Maksimum 100 kpj jangan sampai lebih. Overspeed itu risikonya besar, ban yang sensitif. Jika sampai pecah tak bisa dikontrol. Risiko pecah ban juga meningkat signifikan akibat kondisi permukaan jalan," ucap Sony kepada Kompas.com, Sabtu (31/12/2022). 

Saat kondisi darurat kontrol penuh kendaraan tetap bisa dilakukan selama kecepatan kendaraan terhaga. Kuncinya pengendara jangan langsung panik. 

Pasang segitiga pengaman saat berhenti di bahu jalanshutterstock Pasang segitiga pengaman saat berhenti di bahu jalan

Menurut Sony, ban pecah terjadi sangat singkat dan yang dibutuhkan adalah respon ketenangan dan sigap membaca situasi terburuk. 

"Saat ban pecah jangan langsung injak rem, setir pasti lari ke salah satu sisi. Kita balas seimbangkan, caranya mengikuti arah mobil melaju begitu ban pecah satu sisi. Kecepatan biarkan turun sendirinya, engga perlu di rem," tutur Sony. 

Ban yang kurang tekanan udara berpeluang pecah karena adanya tekanan dari luar dan dalam. Strukturnya berubah dan jadi sensitif. 

Hal itu disampaikan Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho. 

Baca juga: Land Rover Defender Berjejal Ban 35 Inci Racikan Arctic Trucks

Menurutnya, perawatan keempat ban utama mencegah risiko hal-hal yang tak diinginkan, terpenting adalah cek tekanan udara secara rutin dan kondisi kelayakan ban. 

Ban mobil bocor Dicky Aditya Wijaya Ban mobil bocor

"Cek berkala, ban kurang tekanan udara berisiko tinggi bocor dan pecah. Permukaan ban yang tipis atau rusak termakan sebelah grip ban ke permukaan jalan jadi buruk, rawan tergelincir," kata Aan. 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke