SEMARANG, KOMPAS.com - Untuk kenyamanan berkendara, shockbreaker sepeda motor yang sudah rusak, wajib hukumnya untuk diganti.
Pasalnya, suspensi yang tidak berfungsi, membuat bantingan motor jadi keras. Terlebih, bila melewati jalanan berlubang atau polisi tidur, karena akan membuat pengendara dan penumpang seperti terlempar.
Antara shockbreaker depan dan belakang, karakteristik kinerjanya jauh berbeda, walau sama-sama berfungsi sebagai peredam kejut.
Bagian belakang tugasnya lebih berat, tumpuan keseluruhan bobot pengendara maupun barang semuanya berada di satu titik.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Bodrex Bisa Sembuhkan Aki Mobil yang Tekor?
Karena itu, pemilihan suspensi pengganti bisa di sesuaikan dengan standar. Mudah sekali menemukan beragam model shockbreaker aftermarket, malah ukurannya lebih bervariasi. Bisa pakai ukuran lebih besar atau pilih dengan travel suspensi yang panjang.
Lantas, apakah aman?
Menurut Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim, shockbreaker belakang yang lebih panjang tidak di rekomendasikan untuk digunakan.
Kondisi tersebut membuat handling dan kestabilan motor bisa terpengaruh. Buruknya lagi, ground clearance motor bisa menurun dan rawan gasruk bila bagian suspensi di modifikasi.
"Suspensi belakang yang lebih tinggi bantingan shockbreaker jadi keras. Handling di jalanan lurus oke, sayangnya di tikungan tajam payah, motor gampang oleng. Tinggi suspensi yang naik 3-5 cm, otomatis bagian bodi atas terangkat, namun bodi bawah semakin pendek," ucap Nurhadi, kepada Kompas.com, Senin (12/9/2022).
Baca juga: AISI Undang Perusahaan Motor Listrik Non-anggota Ikut IMOS 2022
Jarak bodi dan tanah yang semakin pendek, dampaknya bila lewat polisi tidur jadi rawan nyangkut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.