JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bali, I Wayan Koster berencana untuk mengintensifkan penggunaan kendaraan bermotor listrik di berbagai kawasan Bali sebagai upaya mencapai energi dan udara bersih di Indonesia.
Hal tersebut sebagai langkah lanjut dari perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang bakal dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada November 2022.
Pada rangkaian gelarannya, akan disosialisasikan pula mengenai penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai transportasi yang ramah lingkungan. Sejumlah fasilitas pendukung pun tengah dibangun agar optimal.
Baca juga: Daftar Harga Aki Sepeda Motor per September 2022
"Jadi apa yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan G20 terkait dengan transisi energi bersih selaras dengan yang dilakukan oleh Provinsi Bali, karena itu saya sangat mendukung kebijakan ini," kata dia dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).
"Tahun 2023 rencananya kami akan intensifkan dengan memberlakukan kebijakan zonasi maupun juga penggunaan untuk anak-anak muda, anak-anak SMA dan mahasiswa untuk menggunakan kendaraan listrik," ujar Koster.
Ia mengatakan, alasan menggunakan kendaraan listrik karena jauh lebih murah dan kedua tidak banyak memerlukan perawatan, tidak pakai oli, tidak keluar asap dari knalpot sehingga jadi lebih bersih.
Kebijakan penggunaan energi bersih ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi Bali dengan akan menjadikan Pulau Nusa Penida sebagai implementasi awal program ini diikuti kemudian dengan daerah-daerah wisata lainnya seperti Ubud dan Sanur.
Baca juga: Harga BBM Nonsubsidi Turun Per-September 2022, Ini Kata Pertamina
Koster juga mengatakan, sosialisasi kepada masyarakat untuk mengalihkan kendaraan BBM ke kendaraan listrik akan dapat dilakukan dengan mudah salah satunya karena alasan lebih hemat.
"Pengalihan penggunaan motor BBM ke listrik oleh masyarakat Bali bukanlah hal yang sulit seperti pengalihan dari penggunaan kayu ke minyak dan minyak ke gas, semua berlangsung dengan baik, karena ini pengalihan ini membuat pengeluaran lebih murah, saya optimis akan berjalan dengan baik," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.