Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pelajar Tak Dianjurkan Bawa Motor ke Sekolah

Kompas.com - 02/08/2022, 08:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) akan melarang setiap pelajar yang berada di tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk membawa kendaraan bermotor sendiri.

Kini, pihak Dinas Pendidikan di kawasan terkait sedang berupaya menyelesaikan Surat Edaran (SE)-nya untuk kemudian diberikan ke pihak sekolah, mencangkup jajaran komite dan kepala sekolah.

Salah satu dasar larangan tersebut, ialah Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), yakni pada aturan kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Baca juga: Ganti Oli Transmisi Matik, Baiknya Berdasarkan Waktu atau Jarak?

Polisi ingatkan etika saat naik motor.Divisi Humas Polri Polisi ingatkan etika saat naik motor.

Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Fahrudin menjelaskan bahwa batas minimal usia kepemilikan SIM ialah 17 tahun. Sehingga pelajar yang sudah memenuhi kualifikasi pada umumnya duduk di kelas 2-3 SMA.

"Jadi kalau untuk anak SMP itu belum memperoleh SIM karena umurnya itu hanya sampai 15 tahun. Jadi rata-rata mereka belum memiliki SIM," ucap dia, Senin (1/8/2022).

Selain itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana juga menyoroti aspek lain yang pada akhirnya menganjurkan pelajar itu tidak menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.

Baca juga: Honda Bakal Bocorkan Langkah Era Kendaraan Listrik di Indonesia

Ilustrasi siswa bermotor.Tribun Jogja Ilustrasi siswa bermotor.

"Mereka belum siap secara mental dan emosional. Para pelajar itu cenderung mengendara kendaraan roda dua secara ugal-ugalan, ngebut karena buru-buru agar tidak terlambat ke sekolah," kata dia kepada Kompas.com.

Dalam kondisi ini, menurut Sony, sangatlah berbahaya karena pelajar yang tidak bisa mengendalikan kendaraannya bisa saja menyerempet pengguna jalan lain.

“Kurangnya pengetahuan dan edukasi mereka akan pentingnya berkendara masih rendah, akhirnya berkendara nyerempet bahaya bagi dirinya dan orang lain,” ujar Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com