KLATEN, KOMPAS.com - Tak jarang pengguna jasa transportasi umum, khususnya taksi baik online atau konvensional, setelah turun menutup pintu mobil dengan ayunan yang terlalu keras.
Meski terkesan biasa, namun kondisi tersebut tanpa disadari membuat sopir atau pemilik mobil yang digunakan sebagai taksi online tersinggung.
Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan, biasanya penumpang menutup pintu dengan ayunan terlalu keras sehingga dapat membuat pemilik tersinggung.
Baca juga: Cara Benar Menutup Pintu Mobil, Tetap Harus Diayunkan
“Karena menutup pintu mobil terlalu keras identik dengan ekspresi marah atau kesal, sehingga cara menutup yang terlalu keras bisa menimbulkan konflik, meski tidak akan merusak komponen secara signifikan,” ucap Hasan Jumat (26/4/2024).
Hasan mengatakan, tingkat keempukan pintu pada tiap mobil tidak sama. Sehingga, pada kondisi tertentu justru membuat ayunan terlalu keras padahal tujuannya agar pintu dapat tertutup rapat.
Eko Sulistyo, Technical Leader Nasmoco Demak mengatakan, menutup pintu mobil memang tetap membutuhkan ayunan tapi jangan berlebihan.
Baca juga: Salah Kaprah Menutup Pintu Mobil, Jangan Dibanting
“Bila terlalu keras ada risiko terjadi kerusakan pada bagian dalam pintu, seperti baut kendor engsel berubah posisi dan sejenisnya, selain itu ya memang sebaiknya jangan membanting pintu mobil saat menutupnya,” ucap Eko kepada Kompas.com, Sabtu (27/4/2024).
Eko menjelaskan, di dalam pintu mobil terdapat beberapa komponen seperti audio sistem, mekanikal power window dan motor door lock.
“Bila terus-terusan mendapatkan getaran karena menutup pintu mobil terlalu keras maka ada kemungkinan dapat membuat komponen tadi mengalami penurunan performa, namanya juga perangkat elektronik,” ucap Eko.
Baca juga: Jangan Dipaksa, Ini Cara Buka Pintu Mobil Saat Keyless Tidak Berfungsi
Jadi, ayunan saat menutup pintu sebaiknya diperkirakan agar tidak terlalu keras. Selain tidak etis juga dapat membuat komponen di dalamnya rusak dalam jangka panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.