Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Cibubur, Daerah Rawan, Dugaan Rem Blong, dan Pelajarannya

Kompas.com - 19/07/2022, 07:42 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan informasi terakhir, kecelakaan maut truk BBM Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur atau Transyogi arah Cileungsi, menewaskan 11 orang.

"Untuk sementara korban di (RS Polri) Kramat Jati sebanyak 11 orang meninggal dunia. Tetapi ini kami masih cek ulang kembali," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Usman Latif, di lokasi kejadian, Senin (18/7/2022).

Meski diduga truk BBM tersebut mengalami rem blong, namun sampai saat ini masih belum diketahui kepastian soal penyebabnya.

Pihak kepolisian bersama jajaran instansi terkait, masih melakukan proses investigasi terkait kecelakaan maut yang dialami truk tangki BBM bernomor polisi B 9598 BEH tersebut.

Baca juga: Kecelakaan Truk BBM di Cibubur, Hati-hati Saat Berhenti di Lampu Merah

Dari laporan awal Latif mengatakan, kepolisian tak menemukan adanya bekas pengereman di lokasi kejadian yang memiliki kontur jalan menurun.

Namun demikian, dia juga belum bisa memastikan apakah truk BBM tersebut mengalami masalah atau kendala pada sistem pengereman.

"Kalau kami cek di lapangan belum ada bekas rem. Untuk lebih lanjut kami akan lakukan pemeriksaan kendaraan ini dengan teknisi dan juga terhadap sopir ini," ucap Latif.

"Ini akan kami dalami daripada pemberitaan sumir. Kami lihat nanti soal fungsi rem, juga kami koordinasikan dengan Dinas Perhubungan (Dishub)," katanya.

Dianggap Rawan

Kondisi jalan juga menjadi salah satu bahan perdebatan. Pasalnya dengan posisi turunan, baik yang mengarah ke Cileungsi atau Jakarta, ditambah adanya pemasangan lampu merah, lokasi kejadian digadang-gadang menjadi area yang rawan.

Komentar soal area tersebut banyak diserukan nitizen saat tayangan Breaking News KompasTV yang meminta peninjauan ulang soal pemasangan lampu merah.

Menyikapi hal ini, Latif juga sempat menyampaikan bila kontur jalan di lokasi kejadian memang menurun dan di ujungnya ada lampu merah.

Baca juga: Kecelakaan Truk Tangki BBM di Cibubur Diduga Rem Blong, kenapa Rem Truk Sering Blong?

Truk BBM Pertamina terlibat kecelakaan maut di Jalan Raya Alternatif Cibubur atau Transyogi, wilayah Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Truk Pertamina tersebut menabrak sejumlah motor dan mobil. Delapan pengendara motor tewas dalam kecelakaan yang diduga akibat rem truk blong.KOMPAS.com/Joy Andre Truk BBM Pertamina terlibat kecelakaan maut di Jalan Raya Alternatif Cibubur atau Transyogi, wilayah Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Truk Pertamina tersebut menabrak sejumlah motor dan mobil. Delapan pengendara motor tewas dalam kecelakaan yang diduga akibat rem truk blong.

"Struktur jalan menurun sepanjang 150-200 meter, di ujung ada lampu merah. Di situ saat lampu merah berhenti kendaraan mendorong dari belakang," ujarnya.

Bahkan ada petisi dari masyarakat untuk menghilangkan lampu merah yang berada tepat di turunan tersebut lantaran dianggap berbahaya.

"Saat ini di jalan transyogie sedang ada pembangunan project CBD sebrang Citra Grand, dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD, padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun cileungsi. Sesuai dugaan lampu merah tersebut sudah memakan korban, hari ini terjadi tabrakan yang memakan korban, kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam oleh truk dari arah belakang karena turunan, apakah karena mengakomodir pembangunan proyek mengabaikan keselamatan pengguna jalan?," tulis petisi yang dikutip dari change.org.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau