Bicara soal dugaan rem blong, hal ini sudah menjadi perbincangan umum terutama pada kendaraan dengan dimensi besar seperti truk dan bus. Penyebabnya dipengaruhi banyak faktor.
Dari segi teknis, biasanya akibat penggunaan jenis kampas rem yang jadi biang kerok sehingga menyebabkan brake fading.
Kampas rem terbagi jadi dua berdasarkan bahan, yakni asbestos dan non asbestos. Brake fading sendiri merupakan kondisi kampas rem yang overheat imbas pengereman maksimal.
Saat kampas overheat, gaya geseknya berkurang bahkan licin seperti kaca, sehingga tidak menggesek cakram dan kendaraan mengalami rem blong.
Baca juga: Kecelakaan Maut Truk BBM di Cibubur, Pertamina Akan Bertanggung Jawab
Sebelumnya Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, asbestos terbuat dari asbes dicampur resin, warnanya cerah, memiliki ketahanan panas 200 derajat celsius sampai 250 derajat celsius.
"Kampas rem ini tidak ramah lingkungan dan buruk dalam melakukan pembuangan panas (disipasi), sehingga lebih cepat mengalami brake fading saat pengereman maksimal," ujar Wildan beberapa waktu lalu.
"Sementara non asbestos terbuat dari serat kevlar dan steel fiber. Warnanya gelap dan agak mengkilat, memiliki ketahanan panas hingga 400 derajat celsius dan sangat bagus dalam melakukan disipasi panas," katanya.
Selain karena masalah teknis, brake fading juga bisa terjadi akibat pengendara atau sopir yang salah dalam mengoperasikan kendaraan.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, kebiasaan pengendara saat jalan menurun menetralkan gigi persneling sehingga terjadi free wheel alias roda bebas.
"Jika begitu, yang terjadi adalah tidak ada perlambatan dari mesin atau engine brake maupun exhaust brake," kata Jusri.
Saat kondisi free wheel, otomatis pengemudi hanya mengandalkan rem kaki. Jika terlalu sering, tentu komponen rem baik tromol dan kampas akan panas dan terjadi yang namanya brake fading.
"Kampas rem tadi akan licin karena terkena temperatur yang tinggi, akhirnya truk tidak terkendali. Perilaku ini sangat sering sekali terjadi, dari 10 sopir truk, mungkin ada 8 yang melakukan free wheel di jalan menurun," katanya.
Pelajaran
Bila mengingat sebelumnya, kecelakaan maut di Cibubur hampir mirip dengan insiden tabrakan truk tronton yang mengalami rem blong di Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Januari 2022.