Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Truk Cibubur, Ini Kebiasaan Buruk Sopir Truk yang Sebabkan Rem Blong

Kompas.com - 18/07/2022, 19:17 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan fatal yang melibatkan satu unit truk tangki pengangkut BBM dengan sejumlah kendaraaan di Jl. Alternatif Transyogi Cibubur, tepatnya di depan Mitra 10 dan CBD Cibubur, pada Senin (18/7/2022) sore.

Berdasarkan video yang redaksi terima, diduga truk tersebut mengalami rem blong, hingga menabrak kendaraan lain.

"Betul kejadian itu terjadi di jalan alternatif Transyogi. Jumlah korbannya berapa orang masih belum tahu, saya sedang menuju ke TKP, jalanan macet total. Nanti akan saya informasikan lebih lanjut," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman kepada KOMPAS.com, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Kecelakaan Truk BBM di Cibubur, Hati-hati Saat Berhenti di Lampu Merah

Kasus rem blong seperti itu sering terjadi, penyebabnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Tentunya selain karena masalah teknis, ada juga penyebab rem blong yang asalnya dari kebiasaan pengemudi.

Kebanyakan kasus rem blong terjadi di jalan yang menurun, namun cara mengemudikan truk yang salah malah membuat rem blong.

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting mengatakan, kebanyakan penyebab rem blong adalah brake fading yang timbul karena salah pengoperasian kendaraan.

Truk BBM Pertamina terlibat kecelakaan maut di Jalan Raya Alternatif Cibubur atau Transyogi, wilayah Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Truk Pertamina tersebut menabrak dan menewaskan delapan pengendara motor. Kecelakaan diduga akibat rem truk yang blong.KOMPAS.com/Joy Andre Truk BBM Pertamina terlibat kecelakaan maut di Jalan Raya Alternatif Cibubur atau Transyogi, wilayah Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Truk Pertamina tersebut menabrak dan menewaskan delapan pengendara motor. Kecelakaan diduga akibat rem truk yang blong.

“Pada saat jalan menurun, pengemudi mentralkan gigi perseneling sehingga free wheel, roda bebas. Jika begitu, yang terjadi adalah tidak ada perlambatan dari mesin atau engine brake maupun exhaust brake,” tutur Jusri kepada Kompas.com.

Ketika free wheel tersebut lanjut Jusri, pengemudi hanya mengandalkan rem kaki. Jika terlalu sering menggunakan rem kaki di jalan menurun, tentu komponen rem baik tromol dan kampas akan panas dan terjadi yang namanya brake fading.

“Kampas rem tadi akan licin karena terkena temperatur yang tinggi, akhirnya truk tidak terkendali. Perilaku ini sangat sering sekali terjadi, dari 10 sopir truk, mungkin ada 8 yang melakukan free wheel di jalan menurun,” ucap Jusri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com