Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2022, 15:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ritual memanaskan mesin sepeda motor telah jadi kebiasan sejak lama, bahkan bisa dikatakan sudah menjadi budaya.

Bahkan sampai saat ini, kebiasaan tersebut masih dilakukan, walau dari sisi teknologi sudah berubah jauh. Apalagi kebanyakan sudah mengusung injeksi.

Lantas apakah sebenarnya motor injeksi masih perlu melakukan ritual memanaskan mesin?

Baca juga: Mitos atau Fakta, Pakai Ban Cacing Motor Bisa Irit Bahan Bakar?

Menjawab hal ini, Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Motor Setyabudi Semarang Hari Santoso mengatakan, untuk motor injeksi memanaskan mesin motor tak perlu lama-lama, cukup 3 menit saja.

Bocoran fitur baru Honda ADV 160Screenshot Intagram @welovehonda_id Bocoran fitur baru Honda ADV 160

"Sebelum digunakan berkendara sepeda motor di nyalakan sekitar 3 menit supaya sistem pelumasan oli bersirkulasi ke dalam mesin," kata Hari kepada Kompas.com, Kamis (7/7/2022). 

Menurut Hari, jika terlalu lama menghidupkan mesin dekontaminasi dalam kandungan bahan bakar semakin tinggi.

Dampaknya, tak hanya boros BBM tetapi rawan mengalami knocking karena deposit kerak karbon. 

"Sistem distribusi bahan bakar dari tangki ke mesin diatur perangkat ECU. Jadi, pengabutan bahan bakar tidak lagi sesuai perhitungan takaran campuran BBM dan udara seperti karburator," tuturnya. 

Baca juga: Beda Konsep, Modifikasi Honda ADV 160 Pakai Setang Bongkok

Yamaha FZ25Dok. Yamaha India Yamaha FZ25

Sama juga untuk sistem sirkulasi oli mesin, disebutkan Hari, oli akan naik melumasi komponen-komponen mesin setelah durasi sekitar 1 menit. 

"Begitu starter, sepeda motor bisa digunakan berkendara. Durasi sirkulasi oli mesin maksimal sekitar 3 menit," ucapnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com