Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Inggris Kolaborasi Kembangkan Angkutan Kota Rendah Emisi

Kompas.com - 07/07/2022, 07:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris menyepakati kerjasama program pengembangan angkutan kota rendah karbon di Indonesia.

Sebagai langkah awal, kedua negara berkomitmen untuk memitigasi dampak perubahan iklim melalui pengembangan transportasi publik perkotaan yang ramah lingkungan.

Pemerintah Inggris melalui UK Partnering for Accelerated Climate Transition (UK PACT) memberikan dukungan pendanaan sebesar 9 Juta Poundsterling atau sekitar Rp 162 Miliar.

Baca juga: Hyundai Ioniq 5 N Siap Diperkenalkan Pada 15 Juli 2022

PT Mayasari Bakti resmikan 30 unit bus listrik dan SPKLU di pool CibuburKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI PT Mayasari Bakti resmikan 30 unit bus listrik dan SPKLU di pool Cibubur

Dana ini bakal dipakai untuk pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan di sejumlah provinsi di Indonesia, yakni: Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan, upaya peningkatan kualitas transportasi sejalan dengan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mitigasi dampak perubahan iklim.

Dalam RPJMN 2020-2024, Kemenhub memiliki tugas tidak hanya untuk meningkatkan konektivitas perkotaan melalui penyediaan angkutan umum massal, tetapi juga berkontribusi pada penurunan emisi (dekarbonisasi) di sektor transportasi.

Baca juga: Selain 2.000 cc, Mobil 1.500 cc Juga Ikut Dikaji Pembatasan Pertalite

“Kami tengah mengembangkan sejumlah angkutan umum massal perkotaan baik dalam bentuk Bus Rapid Transit (BRT) maupun di sektor perkeretaapian yang berbasis rel, yang terintegrasi dan juga menggunakan energi listrik,” ujar Hendro, dalam keterangan tertulis (6/7/2022).

“Melalui kerjasama ini, diharapkan upaya tersebut dapat dilakukan dengan lebih terukur, terstruktur, terakselerasi, dan lebih andal dalam merencanakan dan mengimplementasikan sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata dia.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, kerja sama ini penting agar kedua negara lebih percaya diri untuk menjalankan komitmen dari konferensi di Glasgow dan juga dalam rangka mewujudkan transisi menuju kendaraan nol emisi.

Baca juga: Tanpa Lulus Uji Emisi, Jangan Harap Kendaraan Bisa Perpanjang STNK

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

“Kami berupaya untuk menegakkan Perjanjian Paris untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat celsius, dan berupaya melaksanakan dekarbonisasi di sektor transportasi karena 25 persen emisi GRK dihasilkan dari sektor transportasi,” kata Jenkins.

Melalui program ini, kedua negara bersama-sama ingin menangkap peluang besar. Seperti pengembangan peta jalan untuk elektrifikasi kendaraan umum secara efisien.

Termasuk pengintegrasian solusi ramah iklim ke dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah, hingga perancangan proyek transportasi rendah karbon yang mampu menarik investasi.

Baca juga: Catat, Begini Syarat Balik Nama Kendaraan Bermotor

Bus listrik Transjakarta mulai beroperasi untuk 4 rute non-BRT saat diresmikan di Plaza Selatan Monumen Nasional, Selasa (8/3/2022).KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Bus listrik Transjakarta mulai beroperasi untuk 4 rute non-BRT saat diresmikan di Plaza Selatan Monumen Nasional, Selasa (8/3/2022).

Kelima proyek dalam program Future Cities ini, yaitu: pertama, integrasi pengembangan LRT, transit-oriented development dan land value capture di Metropolitan Semarang.

Kedua, transisi menuju transportasi rendah karbon yang inklusif melalui perbaikan aspek keselamatan bagi kaum rentan.

Ketiga, penguatan transportasi kota berkelanjutan di kota pesisir. Keempat, dekarbonisasi transportasi yang inklusif di Indonesia. Dan Kelima, mobilitas bersih untuk area metropolitan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau