Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Usaha Bengkel UMKM Tolak Pembatasan Pertalite dan Solar

Kompas.com - 06/07/2022, 20:05 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah pemerintah untuk membatasi penyaluran dan penggunaan BBM bersubsidi dengan jenis Pertalite dan Solar dipercaya dapat berdampak serius terhadap keberlangsungan usaha bengkel otomotif skala UMKM.

Salah satunya, penurunan mobilitas kendaraan secara drastis sehingga akan mengurangi jumlah kendaraan yang menjalani perawatan ataupun perbaikan di bengkel.

Padahal, usaha tersebut baru saja mulai kembali normal usai terdampak pandemi Covid-19. Demikian dikatakan Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) Hermas E Prabowo pada keterangan tertulis, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Bikin SIM Internasional Bisa Dilakukan Secara Online

Ilustrasi pembelian Pertalite di SPBUPertamina Ilustrasi pembelian Pertalite di SPBU

Menurut dia, pemerintah hendaknya tak melihat masalah BBM bersubsidi dalam perspektif yang sempit, di mana Pertalite dan solar hanya sebagai konsumsi kendaraan baik mobil maupun sepeda motor.

Tetapi juga harus dilihat dalam perspektif dan konteks lebih luas sebagai bentuk subsidi produktif karena berdampak positif untuk mendorong pertumbuhan sektor lain seperti pada usaha perbengkelan, pertanian, angkutan barang dan orang, kuliner dan wisata.

"Dengan itu, pembatasan subsidi BBM akan berdampak pada penurunan mobilitas kendaraan, yang ujungnya kendaraan jarang perawatan dan perbaikan," ujar Hermas.

Sehingga membuat usaha bengkel UMKM ini bakal kesulitan menggaji mekanik dan karyawan. Baru saja kami dihajar Covid 19, langsung kena lagi dampak pembatasan BBM," lanjut dia.

Saat ini populasi usaha bengkel otomotif nasional mencapai 400.000 unit usaha, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 2 juta orang. Belum menghitung keluarga tertanggung, serta dampak ekonomi ke masyarakat sekitar.

Baca juga: Begini Teknik yang Benar Ngerem Skutik di Turunan

Penggunaan Aplikasi Mypertamina untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bersubsidi dikeluhkan supir angkot di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Penggunaan Aplikasi Mypertamina untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bersubsidi dikeluhkan supir angkot di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dengan mobilitas kendaraan yang berkurang, usaha kuliner, wisata dan agen perjalanan juga terkena dampaknya.

"Jadi akan seperti bola liar, imbasnya akan ke mana-mana. Belum lagi usaha biro-biro perjalanan dan travel juga akan kena imbas," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com