Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Era Elektrifikasi Nasional, Indonesia Harus Punya Pabrik Cip

Kompas.com - 04/07/2022, 09:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi salah satu negara dengan populasi terbesar dengan ketersediaan bahan baku industri yang melimpah, membuat Indonesia memiliki potensi sebagai pemain utama dalam era elektrifikasi kendaraan bermotor.

Terlebih, kendaraan jenis ini di negara maju masih dalam penyempurnaan terkhusus pada sektor hulu. Pasalnya, baru beberapa negara saja yang punya kemampuan tersebut, tidak terkecuali Indonesia.

Tak ingin tertinggal, pemerintah RI lantas berkomitmen untuk mendukung industri kendaraan listrik dengan diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Baca juga: Indonesia Harusnya Punya Pabrik Cip Semikonduktor Sendiri

Ilustrasi cip semikonduktorTHEGUARDIAN.com/Vlad Deep/Alamy Ilustrasi cip semikonduktor

Tanpa menunggu lama, Kementerian dan Lembaga terkait mengeluarkan regulasinya masing-masing guna mendukung upaya itu. Salah satunya, Kementerian Perindustrian yang menyusun roadmap, target, sampai ke Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)-nya.

Seiring dengan itu, berbagai produsen otomotif pun mulai menghadirkan produk elektrifikasi unggulan yang dipercaya bisa diterima masyarakat Indonesia. Mulai dari Toyota, Hyundai, Suzuki, sampai roda dua Gesits.

Hanya saja diakui bahwa harga jual yang tinggi dan ketersediaan baterai masih menjadi masalah utama dalam pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri.

"Maka, diperlukan persiapan yang cukup kompleks baik pada manufaktur, Sumber Daya Manusia, hingga perusahaan pembiayaan," kata Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara kepada Kompas.com, Sabtu (2/7/2022).

Baca juga: Biar Tak Salah, Ini Perbedaan Komponen Fast Moving dan Slow Moving

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

"Kami sangat apresiasi pabrik baterai akan dibuat di sini. Kabarnya mulai tahun depan, ini bisa mengurangi harga jual kendaraan itu. Tetapi, bagian komponen tidak kalah penting, seperti cip semikonduktor," lanjut dia.

Mengingat, kata Kukuh, sampai sekarang baru segelintir negara saja yang bisa memasok komponen tersebut. Alhasil saat terjadi gejolak, berbagai negara terkena dampaknya seperti saat ini.

Sebab, untuk produk otomotif sekarang, tak ada yang tidak memerlukan cip semikonduktor. Khususnya, untuk mobil berteknologi canggih serta modern.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com