Batas Jarak Aman dari Kendaraan Besar untuk Pengendara Motor

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebuah bus pariwisata asal Bali terlibat kecelakaan maut yang menewaskan empat orang di wilayah Batu, Jawa Timur, pada Rabu (8/1).

Peristiwa tragis ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan di jalan, khususnya bagi pengendara sepeda motor saat berada di sekitar kendaraan besar seperti bus atau truk.

Menjaga jarak aman saat berkendara di dekat kendaraan besar sangat penting untuk keselamatan.

Jarak yang tidak sesuai bisa meningkatkan risiko kecelakaan, mengingat kendaraan besar memiliki area blind spot yang luas dan cenderung tidak terlihat oleh pengemudi.

Menurut Agus Sani, Head of Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati, pengendara motor harus selalu menjaga jarak minimal tiga detik dari kendaraan besar di depan mereka.

Baca juga: Kecelakaan Bus Pariwisata di Kota Batu, kenapa Rem Bus Sering Blong?

"Jarak ini memberikan waktu yang cukup bagi pengendara untuk bereaksi jika kendaraan besar tersebut melakukan manuver mendadak, seperti berhenti atau berbelok," kata Agus Sani kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

Agus juga mengingatkan bahwa pengendara motor harus menghindari posisi terlalu dekat di samping atau di belakang kendaraan besar, terutama saat di jalan sempit atau saat lalu lintas padat.

"Menjaga jarak tidak hanya soal kenyamanan, tetapi lebih pada keselamatan. Sebab, kendaraan besar seringkali tidak dapat melihat sepeda motor yang berada terlalu dekat," kata Agus.

kompas.com Ilustrasi berkendara di sekitar truk besar.

Selain itu, Agus menyarankan agar pengendara sepeda motor juga selalu waspada terhadap kemungkinan kendaraan besar tersebut mengubah jalur tanpa memberi tanda lebih dulu.

"Awasi gerakan kendaraan besar melalui kaca spion, perkirakan ruang gerak, ini sangat penting untuk menghindari potensi bahaya," kata dia.

Lebih lanjut, Agus mengingatkan bahwa pengendara motor yang mematuhi jarak aman ini akan merasa lebih tenang, karena mereka memiliki waktu yang cukup untuk menghindari kecelakaan bila sesuatu terjadi secara tiba-tiba.

Baca juga: 17 Juta Orang Naik Angkutan Umum saat Libur Nataru

"Berkendara dengan santai dan percaya diri dimulai dari menjaga jarak yang tepat, bukan hanya kecepatan tinggi," kata Agus.