Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Marak Aksi Konyol Remaja Adang Truk, Perlu Melakukan Penertiban

Kompas.com - 04/07/2022, 07:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus remaja mengadang truk yang berjalan memang konyol tetapi tidak ada habisnya. Padahal sudah jelas, nyawa ancamannya dan kerap kejadian mulai bocah sampai remaja yang berakhir tergilas karena melakukan aksi tersebut.

Tetapi, nampaknya kejadian yang sampai memakan korban tersebut tidak membuat para pelakunya jera. 

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, jalan raya adalah fasilitas umum yang digunakan berbagai jenis kendaraan, bukan arena bermain.

Baca juga: Aksi Truk Serebot Jalur Kanan yang Membahayakan Pengguna Jalan Tol

Petugas Unit Laka Polsek Cibungbulang sedang mengevakuasi seorang remaja berinisial MRB (15) yang tewas terlindas dump truk di Jalan Raya Umum Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/9/2021).Dok. Unit Laka Polsek Cibungbulang Petugas Unit Laka Polsek Cibungbulang sedang mengevakuasi seorang remaja berinisial MRB (15) yang tewas terlindas dump truk di Jalan Raya Umum Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/9/2021).

“Jalan raya itu tempatnya mesin bergerak atau beraktivitas dengan kecepatan yang berbeda-beda. Bagaimana jika pengemudi tidak siap mengantisipasi hal itu? Bisa saja mobil mengalami selip hingga terjadi kecelakaan,” ujar Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Menurutnya, tindakan remaja adang truk harus segera ditertibkan. Mesti ada edukasi yang baik kepada para pelaku untuk tidak mengadang kendaraan besar di jalan.

“Ini harus ditertibkan dan dimintakan pertanggung jawaban dari mereka. Mereka harus paham bahaya di jalan raya bahwa mengemudi kendaraan itu tidak semudah teori, apalagi untuk mobil truk yang jarak berhentinya panjang,” katanya.

Baca juga: Mengulik Interior Wuling Cortez, Nyaman Untuk Pengemudi dan Penumpang


Selain dari remaja, pengemudi truk juga harus siap lakukan antisipasi, mencegah kejadian paling buruk. Lebih baik jangan ambil manuver menghindar karena bisa membuat truk hilang kendali.

Cara terbaik untuk menghadapi situasi tersebut kata Sony, pengemudi harus tetap berpikir aman, kurangi kecepatan, dan bersiap berhenti jika sekelompok anak tersebut tidak mau minggir.

“Bagaimanapun nyawa mereka nomor satu. Bukan cari benar atau salah, sebab adanya korban akibat kelalaian si pengemudi harus dipertanggung jawabkan di muka hukum,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com