SINTANG, KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia umum bahwa biaya perbaikan common rail pada mesin diesel mahal.
Mahal dalam artian jika dibandingkan antara perbaikan pada mesin diesel dengan perbaikan sistem bahan bakar pada mesin bensin.
Berdasarkan berita yang beredar, perbaikan satu injektor saja bisa sampai Rp 2 jutaan, belum lagi bila terjadi kerusakan sehingga ada yang part perlu diganti, maka harganya bisa lebih mahal lagi.
Nominal itu baru satu injektor, sedangkan pada mobil-mobil diesel modern pada umumnya dibekali empat injektor. Belum selesai di situ, common rail juga dilengkapi dengan beberapa sensor dan selenoid yang juga bisa rusak karena kotoran.
Baca juga: Benarkah Merawat Mobil Mesin Diesel Lebih Sederhana?
Heri Eko Cahyono dari Karya Mandiri spesialis Common Rail mengatakan, mahalnya biaya perbaikan common rail memang dipengaruhi dari mahalnya harga part.
“Sebagai perbandingan saja, kalau ganti satu buah injektor itu harganya pasti diatas Rp 5 jutaan. Nah, kalau di sini, injektor itu dibongkar, dipreteli hingga ketahuan part-part kecil yang rusak, perlu diganti atau diperbaiki. Part-part tersebut juga termasuk langka, dan memiliki kepresisian tinggi sehingga mau tidak mau kalau memang rusak solusinya adalah diganti,” ucap Heri kepada Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Heri mengatakan terkadang juga ada part yang bisa diperbaiki, tergantung dari jenis kerusakannya. Hal itu akan mempengaruhi biaya servis common rail itu sendiri. Jadi, meski biaya perbaikan common rail itu cukup mahal, masyarakat lebih sering memilih melakukan perbaikan daripada harus mengganti satu set injektor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.