Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bisa Lebih Murah, tapi Ini Kerugian Beli Mobil Bekas Banjir

Kompas.com - 06/06/2022, 06:42 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berhati-hati dalam membeli mobil bekas memang diperlukan guna menghindari kerugian. Terutama unit yang bekas banjir karena kondisinya tidak akan optimal seperti pada umumnya.

Nissan Technical Support Bintaro Fandi Ahmad menjelaskan kepada Kompas.com, Minggu (5/6/2022), kerugian ketika seseorang membeli mobil bekas banjir sebenarnya tidak banyak selama mobil tersebut sudah diperbaiki seperti sedia kala oleh pemilik sebelumnya.

Baca juga: Mau Jual Mobil Bekas, Perhatikan Ini Agar Cepat Laku

“Kendaraan yang sudah pernah tergenang banjir biasanya memerlukan banyak perbaikan mulai dari mesin, kelistrikan, bahkan suspensinya sampai unit tersebut layak dipergunakan kembali,” ujar Fandi.

Mobil bermesin diesel menerjang banjir- Mobil bermesin diesel menerjang banjir

Untuk bisa memperbaiki kendaraan bekas banjir sampai pada tahapan layak, kata dia kadang seseorang perlu mengganti jok mewah yang terbuat dari kulit, mengganti karpet, overhoul, ganti plafon, sampai ganti komponen kelistrikan dan masih banyak lagi.

Nah, standar kelayakan inilah yang biasanya beda antara satu orang dengan lainnya. Terlebih lagi biaya perbaikan mobil pernah terendam banjir tidak murah, bahkan bisa sampai harus mengeluarkan biaya sebesar banderol unit baru.

Baca juga: [POPULER OTOMOTIF] Estimasi Biaya Perbaikan Mobil Terendam Banjir | Mobil Terendam Banjir Bisa Normal Lagi?

“Mobil yang pernah terendam banjir bisa kembali normal secara fungsi, dan tampilannya namun memerlukan biaya yang tidak sedikit, tergantung dari kerusakan yang dialami unit tersebut, bahkan ada yang memerlukan biaya sebesar harga unit baru,” ucap Fandi.

Dasboard mobil- Dasboard mobil

Atas dasar itu lah, biasanya orang berniat menjual mobil yang pernah terendam banjir dengan berusaha memperbaikinya dengan modal seminimal mungkin. Caranya seperti apa?

Misal dengan cara menutup-nutupi kekurangan yang ada pada mobil bekas banjir tersebut. Contoh, yang sebenarnya perlu diganti justru diperbiaki, dibersihkan secukupnya, indikator menandakan ada masalah pada mobil dimatikan dan berbagai kecurangan lainnya. Alhasil, kondisi mobil bekas banjir tersebut memprihatinkan.

Baca juga: Terjang Banjir, Mobil Manual Jangan Ditahan Setengah Kopling

Jika dikalkulasikan, orang lebih senang menjual mobil bekas banjir dengan harga miring daripada harus mengganti komponen-komponen mahal yang wajib diganti.

Warga menyaksikan proses evakuasi dua buah mobil yang terseret arus banjir bandang di Citengah, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (5/5/2022). Banjir bandang yang disebabkan luapan Sungai Cihonje akibat hujan deras pada Rabu (4/5/2022) sore tersebut membuat puluhan rumah terdampak, dua kendaraan hanyut dan satu orang korban masih dalam pencarian.ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI Warga menyaksikan proses evakuasi dua buah mobil yang terseret arus banjir bandang di Citengah, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (5/5/2022). Banjir bandang yang disebabkan luapan Sungai Cihonje akibat hujan deras pada Rabu (4/5/2022) sore tersebut membuat puluhan rumah terdampak, dua kendaraan hanyut dan satu orang korban masih dalam pencarian.

Jadi, secara garis besar kerugian membeli mobil bekas banjir itu harus mau menerima kenyataan bahwa kesempurnaan dan kembalinya performa mobil seperti sedia kala itu harganya mahal. Maka dari itu dalam memilih mobil bekas diperlukan ketelitian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com