Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Singkat Industri Kendaraan Listrik China Kuat

Kompas.com - 26/07/2024, 14:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ekspansi merek otomotif asal China sangat masif dalam beberapa tahun terakhir. Seluruh pasar di dunia kini berusaha dimasuki merek asal Tiongkok.

Satu persamaan merek-merek asal China tersebut ialah menekankan di produk mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV).

Baca juga: Ahok Jajal BYD M6, Sebut Kabinnya Sempit

Penguatan merek asal China di segmen kendaraan listrik bahkan sampai menggoyang merek asal Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan merek-merek Eropa karena harga mobil listrik China dibanderol jauh lebih murah.

Aion Y Plus Mau Dikirim dari China ke Indonesiadok.Aion Aion Y Plus Mau Dikirim dari China ke Indonesia

Agus Purwadi, peneliti otomotif dan Akademisi ITB Bandung, mengatakan, industri kendaraan listrik China dibangun dari insentif besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah China.

“Banyaknya (insentif) China semua sektor ada, struktur industrinya kalau BEV bukan hanya di pelanggan, infrastruktur dan pabrikan tapi R&D (riset dan pengembangan), komplit dan masif,” ujar Agus di ICE BSD City, Kamis (25/7/2024).

Baca juga: Cek Diskon Low SUV di GIIAS 2024, Stargazer X Tembus Rp 35 Juta

“Makanya China sekarang itu kompetitif, itu butuh waktu lebih dari 12 tahun dan uang yang dikorbankan atau dipertaruhkan itu 200 miliar dollar AS, supaya apa, supaya dia bisa kompetitif dan terbangun ekosistemnya,” kata Agus.

Agus mengatakan, pemerintah China tahu bahwa jika ingin berkembang di industri otomotif global maka China harus punya pembeda dengan negara-negara maju yang lain.

BYD Atto 3 AdvancedBYD Indonesia BYD Atto 3 Advanced

Baca juga: Cek Diskon Low SUV di GIIAS 2024, Stargazer X Tembus Rp 35 Juta

“Sebab dia jelas kalah, kalau mesin konvensional kalah sama Jepang, hybrid juga kalah (dengan Jepang), makanya dia bertaruh dan itu bukan iseng. Di sana sudah lebih dari satu dekade,” ujar Agus.

Agus mengatakan, untuk mendukung industri kendaraan listrik, pemerintah China juga yang merupakan konsumen pertama.

“Sampai pemerintah beli, jadi dia harus beli juga. Kalau di kita kan langsung diserahkan ke pasar nih. Dia (pemerintah China) tidak. Makanya saya pernah katakan early adopter harus pemerintah dulu,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau