Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pengeroyokan Pengemudi Mobil di JLNT Casablanca Sudah Ditangkap

Kompas.com - 28/03/2022, 13:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini beredar video pengendara sepeda motor yang terlibat keributan dengan pengguna mobil di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca.

Video tersebut viral setelah diunggah di media sosial, salah satu akun yang memposting kejadian tersebut adalah @jabodetabek.terkini.

Dalam rekaman tersebut terlihat rombongan pengendara sepeda motor melintas di JLNT Casablanca, Jakarta Selatan, Jumat (18/3/2022).

Kejadian bermula saat pengemudi mobil menegur para pemotor yang melintas di JLNT Casablanca karena sesuai aturannya tidak diperbolehkan.

Baca juga: Video Viral Pemotor Ribut dengan Pengendara Mobil di JLNT Casablanca

Pengemudi motor yang tak terima menghampiri mobil hitam di lokasi. Bahkan beberapa pengendara motor terlihat melakukan aksi pemukulan kepada pengendara mobil tersebut.

Aksi itu membuat lalu lintas di lokasi sempat tersendat. Beberapa mobil dan sejumlah motor bahkan berhenti di tengah ruas JLNT Casablanca.

Terkait kejadian ini, Polres Metro Jakarta Selatan telah mengamankan satu pemotor yang diduga terlibat dalam pengeroyokan pengemudi mobil di JLNT Casablanca.

“Satu orang sudah diamankan,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit dikutip dari Megapolitan Kompas.com, Senin (28/3/2022).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jabodetabek Terkini (@jabodetabek.terkini)

Ridwan melanjutkan, berdasarkan keterangan pelaku dalam pemeriksaan ada tujuh orang yang terlibat dalam kasus dugaan pengeroyokan.

“Dari satu pelaku kita berhasil kembangkan menjadi tujuh orang. Semua rata-rata warga Jakarta Utara,” kata dia.

Hingga kini, penyidik reskrim Polres Jaksel masih terus mencari keenam pelaku yang belum ditangkap. Penangkapan pelaku dan enam lain yang masih diburu setelah pengemudi mobil yang terlibat cekcok itu melapor ke Polres Jaksel atas dugaan kasus pengeroyokan.

Sebagaimana diketahui, pemotor yang nekat melewati JLNT dapat dikenakan sanksi.

Aturan tersebut tertulis dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Pasal 287 ayat 1 dan 2, menyatakan bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang melanggar aturan perintah, yang diisyaratkan oleh rambu lalu lintas atau alat pemberi isyarat lalu lintas, bisa dipidana dengan kurungan dua bulan atau denda Rp 500.000.

Pengendara sepeda motor nekat melawan arah saat berlangsung razia di jalan layang non tol (JLNT).KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Pengendara sepeda motor nekat melawan arah saat berlangsung razia di jalan layang non tol (JLNT).

Sementara itu, pemerhati masalah transportasi Budiyanto mengatakan, bahwa larangan tersebut dibuat lantaran jalan layang memiliki tekanan udara atau crosswind cukup kuat, sehingga bisa berakibat kendaraan tidak stabil atau oleng yang berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Kecelakaan yang terjadi di JLNT khususnya di JLNT Casablanca sudah beberapa kali terjadi, bahkan pernah suami istri terjatuh dari ketinggian JLNT tersebut sehingga berakibat pada korban meninggal dunia,” ujar Budiyanto.

Menurut Budiyanto, hal tersebut masih terus menerus berulang karena faktor disiplin. Penegakan hukum sudah sering terjadi, namun belum mampu memberikan efek jera.

Baca juga: Jasa Marga Dukung Penuh Pemasangan Kamera ETLE di Jalan Tol

“Satu-satunya cara yang efektif, menerapkan sistem penegakan hukum dengan CCTV atau E- TLE. Tetapi hal ini perlu dibarengi dengan kegiatan pre-emtif (pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat serta kegiatan preventif (Penjagaan, pengaturan dan patroli),” ucapnya.

Bagi mereka yang tertangkap tangan baik secara langsung oleh petugas atau tertangkap kamera CCTV atau E-TLE, kendaraan yang melakukan pelanggaran disita sampai dengan adanya penetapan putusan dari pengadilan.

“Jadi memang harus dilaksanakan dengan tegas dan konsisten,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com