Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Tabrakan Bus Transjakarta dengan Motor, Ini Pentingnya Jaga Jarak Aman

Kompas.com - 14/03/2022, 13:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dengan pengendara motor kembali terjadi. Dikutip dari Kompas Megapolitan, kecelakaan yang menewaskan pengendara motor tersebut terjadi di Jalan MH Thamrin l, sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (13/3/2022) pagi.

Baca juga: Pengendara Motor yang Tewas Terlindas Bus Transjakarta Diduga Hilang Kendali hingga Terjatuh

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam mengatakan, motor diduga kehilangan kendali saat berkendara, sehingga terjatuh dan terlindas bus.

"Diduga kehilangan kendali terhadap kendaraannya hingga berakibat terjatuh," ujarnya.

Pengendara sepeda motor meninggal dunia diduga hilang kendali berakibat jatuh dan terlindas bus transjakarta yang sedang melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (13/3/2022).Dok. Polda Metro Jaya Pengendara sepeda motor meninggal dunia diduga hilang kendali berakibat jatuh dan terlindas bus transjakarta yang sedang melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (13/3/2022).

Kecelakaan kendaraan yang tertabrak bus memang kerap terjadi di Indonesia. Terlepas dari pengendara yang kehilangan kendali, mengendarai motor sebaiknya tidak dekat2 dengan kendaraan besar seperti bus.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC) mengatakan, kendaraan niaga seperti bus memiliki blind spot yang lebih luas ketimbang mobil penumpang. Satu kondisi yang wajib diingat, jangan sampai terjebak pada area tersebut.

“Berada di blind spot kendaraan besar, bisa merugikan kita. Jika dia berpindah lajur dan pada spion tidak terlihat mobil kita, ada kemungkinan akan terserempet,” ucap Marcell kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Tak Mau Kalah, Nissan Ikut Ramaikan JAW 2022

Kemudian jika berada di dekat bus, lebih baik menjaga jarak aman. Menjaga jarak ini bisa dengan mengurangi kecepatan dan diam di belakang bus atau mendahuluinya jika kondisi jalan memungkinkan.

Dekat dengan kendaraan besar, harus jaga jarak aman. Lebih baik didahului jika kondisi jalan di depan aman dan memungkinkan,” kata Marcell.

Jika tetap ingin berada di belakang bus, pastikan jangan terlalu dekat. Dimensi bus yang besar membuat pengendara tidak bisa melihat kondisi jalan di depannya, jadi rawan tabrak belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau