JAKARTA, KOMPAS.com – Lalu lintas kendaraan di jalan tol diprediksi bakal ramai pada momentum natal dan tahun baru (Nataru). Tak heran belakangan ini muncul wacana untuk membatasi pergerakan truk dan mobil niaga, dengan mengalihkannya ke jalan arteri.
Namun wacana tersebut rupanya dibantah Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi.
“Untuk Nataru sekarang, kami baru pertama kali sesuai arahan Pak Menteri Perhubungan, prinsipnya Dirjen Perhubungan Darat tidak melakukan pembatasan atau pengalihan arus dari jalan tol ke jalan nasional,” ujar Budi, dalam konferensi virtual (20/12/2021).
Baca juga: Pilihan SUV Bekas di Bawah Rp 80 Juta, Dapat CR-V, Rush dan Terios
Meski begitu, ia tidak menampik jika kepadatan lalu lintas meningkat, maka bakal dilakukan rekayasa lalu lintas. Terutama lalu lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek, atau Cikampek-Cirebon.
“Ada kemungkinan dengan diskresi kepolisian, kendaraan truk akan dialihkan dari jalan tol ke jalan nasional,” ucap Budi.
“Namun ini melihat kebutuhan di lapangan dan sangat situasional. Kalau volume kendaraan cukup tinggi, kemudian terjadi antrean cukup panjang di jalan tol sangat potensi kendaraan truk ini akan dialihkan dari jalan tol ke jalan nasional,” tuturnya.
Baca juga: Sistem Ganjil Genap di Jakarta Bakal Diganti Jalan Berbayar Elektronik
Budi menambahkan, setidaknya ada tiga skema rekayasa lalu lintas yang sudah disiapkan Kemenhub, dan nantinya dilakukan berdasarkan diskresi kepolisian.
“Yang pertama dengan contra flow, kemudian berikutnya ada satu arah atau one way, dan berikutnya dengan ganjil genap,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.