Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaikindo Belum Punya Target Penjualan Mobil Listrik di Indonesia

Kompas.com - 12/11/2021, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019 diprediksi mulai agresif tahun depan.

Faktanya, sudah terlempar komitmen dari beberapa merek untuk memproduksi mobil berteknologi elektrifikasi, mulai hybrid sampai listrik murni alias battery electric vehicle (BEV). Beberapa merek yang sudah menyatakan kesiapannya, antara lain Toyota, Suzuki, Hyundai, dan Wuling.

Perwakilan merek premium, seperti BMW dan Lexus juga sudah disampaikan meskipun mobil elektrifikasi yang dijual bakal berstatus impor utuh (CBU).

Baca juga: Sudah Bisa Dipesan, Hyundai Beri Promo Khusus Bagi Pembeli Creta

Wuling GSEV di GIIAS 2021Kompas.com/Donny Wuling GSEV di GIIAS 2021

Kendati demikian, pihak Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan, belum menerapkan target khusus atas penjualan mobil listrik di dalam negeri.

"Ini market-nya harus dites terus. Dari sisi produsen sebenarnya telah siap, Di sini sekitar 20 mobil listrik akan di-introduce di Indonesia. Kita tinggal lihat market-nya bisa menerima apa tidak," kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo di BSD City, Tangerang, Kamis (11/11/2021).

Mantan Presdir Isuzu Indonesia ini mencontohkan, ketika proses perpindahan tren kendaraan bertransmisi manual ke otomatis, pasar membutuhkan sedikit waktu untuk menyerap sekaligus membiasakan diri.

Setelah dirasakan keunggulannya, barulah secara perlahan mobil dengan transmisi otomatis menemui peminat hingga akhirnya jadi teknologi standar kendaraan pribadi.

Baca juga: Gaikindo Akui Target Penjualan Mobil Tahun Ini Naik

Menko Perekonomian Airlangga Hartato mengunjungi booth Hyundai di GIIAS 2021Ruly Kurniawan/Kompas.com Menko Perekonomian Airlangga Hartato mengunjungi booth Hyundai di GIIAS 2021

"Kalau market belum bisa diterima, ya tidak bisa jalan. Tetapi lama-lama saat mereka merasakan kelebihannya (mobil matik), mobil transmisi manual ditinggalkan," ujar Nangoi.

"Jadi bukan tidak percaya diri, karena memang market-nya seperti itu saat ini. Tapi kita lihat, persiapannya (beralih kendaraan listrik) cukup tinggi," lanjut dia.

Adapun mengenai perkembangan infrastruktur kendaraan listrik di Tanah Air, Nangoi merasa harus ditingkatkan lagi. Tetapi bila memang peralihan harus dilakukan secara cepat, teknologi hibrida dirasa paling tepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau