TANGERANG, KOMPAS.com - Program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019 diprediksi mulai agresif tahun depan.
Faktanya, sudah terlempar komitmen dari beberapa merek untuk memproduksi mobil berteknologi elektrifikasi, mulai hybrid sampai listrik murni alias battery electric vehicle (BEV). Beberapa merek yang sudah menyatakan kesiapannya, antara lain Toyota, Suzuki, Hyundai, dan Wuling.
Perwakilan merek premium, seperti BMW dan Lexus juga sudah disampaikan meskipun mobil elektrifikasi yang dijual bakal berstatus impor utuh (CBU).
Kendati demikian, pihak Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan, belum menerapkan target khusus atas penjualan mobil listrik di dalam negeri.
"Ini market-nya harus dites terus. Dari sisi produsen sebenarnya telah siap, Di sini sekitar 20 mobil listrik akan di-introduce di Indonesia. Kita tinggal lihat market-nya bisa menerima apa tidak," kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo di BSD City, Tangerang, Kamis (11/11/2021).
Mantan Presdir Isuzu Indonesia ini mencontohkan, ketika proses perpindahan tren kendaraan bertransmisi manual ke otomatis, pasar membutuhkan sedikit waktu untuk menyerap sekaligus membiasakan diri.
Setelah dirasakan keunggulannya, barulah secara perlahan mobil dengan transmisi otomatis menemui peminat hingga akhirnya jadi teknologi standar kendaraan pribadi.
"Kalau market belum bisa diterima, ya tidak bisa jalan. Tetapi lama-lama saat mereka merasakan kelebihannya (mobil matik), mobil transmisi manual ditinggalkan," ujar Nangoi.
"Jadi bukan tidak percaya diri, karena memang market-nya seperti itu saat ini. Tapi kita lihat, persiapannya (beralih kendaraan listrik) cukup tinggi," lanjut dia.
Adapun mengenai perkembangan infrastruktur kendaraan listrik di Tanah Air, Nangoi merasa harus ditingkatkan lagi. Tetapi bila memang peralihan harus dilakukan secara cepat, teknologi hibrida dirasa paling tepat
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/12/070200215/gaikindo-belum-punya-target-penjualan-mobil-listrik-di-indonesia