Ulik Mesin Hyundai Creta, Dipakai Kia Sonet dan Calon LMPV Stargazer

JAKARTA, KOMPAS.com – Hyundai Creta dipastikan bakal segera melakukan debut di Indonesia. Apalagi Creta sudah terpantau beredar di jalan. Namun dengan wujud yang ditutupi stiker kamuflase.

Melalui Instagram @hyundaimotorindonesia pada Rabu (27/10/2021), Hyundai juga sudah mengumumkan, bahwa SUV kompak ini bakal hadir di ajang GIIAS 2021 mendatang.

Meski sejumlah informasi sudah terungkap, Hyundai masih belum mengabari soal kabar lainnya. Misal terkait spesifikasi teknis dan fitur-fitur yang diusung Creta.

Baca juga: Sah, Tilang Uji Emisi Mobil dan Motor di DKI Berlaku 13 November 2021

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Hyundai Motors Indonesia (@hyundaimotorindonesia)

Dilansir dari Autocar India, Creta yang bakal hadir di Indonesia merupakan versi facelift. Di mana secara tampilan bakal mirip dengan desain Tucson generasi baru.

Melihat fascia-nya, mobil ini bakal punya gril lebar dengan lampu yang terintegrasi. Adapun soal kapasitas penumpang, kabarnya Creta bakal punya pilihan lima kursi atau tujuh kursi.

Setelah hadir di Indonesia, SUV ini bakal meluncur juga di China, Thailand, Brasil, dan negara-negara lainnya.

Baca juga: Antisipasi Libur Nataru, Pembatasan Mobilitas Bakal Berlaku Lagi?

KOMPAS.com/STANLY RAVEL Hyundai Creta kamuflase

Menarik untuk mengulas mesin apa yang bakal diusung Creta di Indonesia. Sebab mobil ini bakal jadi pesaing serius SUV kompak yang sudah hadir lebih dulu.

Kami memperkirakan bahwa Creta bakal memakai mesin bensin 4-silinder SmartStream 1.500 cc dengan kode G4FL.

Disitat dari laman resmi Hyundai, mesin SmartStream dapat memberikan peningkatan efisiensi dan kinerja. Selain itu, dapur pacu ini juga menghasilkan penghematan bahan bakar lebih baik, serta emisi gas buang yang lebih rendah.

Baca juga: Hasil Investigasi KNKT Soal Truk Trailer Mundur di Tol Banyumanik

hyundai.news SmartStream Engine jadi basis mesin sejumlah model-model Hyundai

Klaim ini didapat dari optimaliasi pengaturan airflow di mesin (Continuously Variable Valve Duration, CVVD) dan pembakaran yang efisien (Dual-Port Fuel Injection dan High Tumble Combustion System).