Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMA Jadi Korban Kecelakaan Lalu Lintas Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 21/09/2021, 10:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPelajar rupanya jadi korban kecelakaan lalu lintas paling banyak di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang didapat dari Korlantas Polri, dilaporkan sebanyak 100.028 kecelakaan lalu lintas terjadi di Indonesia sepanjang 2020.

Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub M Risal Wasal, mengatakan, dari 100.028 kejadian kecelakaan, 23.529 di antaranya meninggal dunia.

"Angka ini cukup tinggi untuk Indonesia,” ujar Risal, dalam webinar yang disiarkan Youtube Ditjen Perhubungan Darat, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Operasi Patuh Jaya 2021 Dimulai Hari Ini

Mulai Maret lalu, siswa bermotor di SMAN 19, Bandung, diizikan masuk gerbang sekolah bila mereka  memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan memberi tumpangan pada seorang temannya.DOK. TMMIN Mulai Maret lalu, siswa bermotor di SMAN 19, Bandung, diizikan masuk gerbang sekolah bila mereka memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan memberi tumpangan pada seorang temannya.

Menurutnya, dari seluruh kecelakaan lalu lintas yang terjadi, 75 persen di antaranya menimpa sepeda motor.

“Korbannya mayoritas pelajar SMA sebanyak 80.641 orang, SMP 12.699 orang, dan SD 12.557 orang. Ini semuanya para penerus bangsa," kata dia.

Oleh karenanya, dia mengajak seluruh pihak agar bekerja sama berupaya menurunkan angka itu. Bahkan bukan tidak mungkin akan terjadi zero fatal accident di Tanah Air.

Baca juga: Giliran Honda Kena Dampak Krisis Cip, Produksi Minus 150.000 Unit

Ilustrasi kecelakaanAUTOACCIDENT Ilustrasi kecelakaan

Risal juga mengatakan, para pelajar ini bukan saja sebagai korban namun juga mungkin jadi pelaku dalam kecelakaan lalu lintas tersebut.

Terlebih saat ini kondisi jalan juga didominasi oleh sepeda motor yang sering melanggar batas jalan dan batas kecepatan yang ditentukan.

"Ini adalah tugas kita bersama mewujudkan jalan keselamatan. Dari sisi keselamatan target kita adalah bagaimana mengurangi kejadian kematian bahkan ditargetkan zero fatality,” ucap Risal.

Baca juga: Cara Merawat Power Steering Elektrik, Jangan Sampai Aki Soak

Ilustrasi siswa bermotor.Tribun Jogja Ilustrasi siswa bermotor.

“Segi kesehatan bagaimana kita meningkatkan orang berjalan menggunakan sepeda. Segi ramah lingkungan bagaimana mendorong orang menggunakan kendaraan ramah emisi dan segi layak huni adalah bagaimana jalan untuk berkeselamatan," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, mengaku telah mengirimkan surat kepada sejumlah kepala daerah dan menteri.

Seperti Gubernur, Bupati, Walikota, termasuk Menteri Pendidikan dan Menteri Agama agar dibuatkan surat edaran yang bisa menjadi referensi bagi sekolah untuk mendorong muridnya menggunakan sepeda.

Baca juga: Harga Pertamax Turbo dan Pertadex Naik, Ini Perbandingan dengan Shell

Pesepeda melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menambah jalur sepeda sepanjang 101 kilometer di Jakarta pada tahun 2021 yang bertujuan untuk memfasilitasi warga agar dapat bersepeda secara aman. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.ANTARA FOTO/Aprillio Akbar Pesepeda melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menambah jalur sepeda sepanjang 101 kilometer di Jakarta pada tahun 2021 yang bertujuan untuk memfasilitasi warga agar dapat bersepeda secara aman. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

Budi berharap, gaya hidup masyarakat saat ini yang menggunakan sepeda hanya untuk sekedar jalan-jalan dan berolahraga dapat berganti secara bertahap.

"Jangan sampai pelajar belum punya surat izin mengemudi, sudah punya sepeda motor," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com