Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Terbanyak Kecelakaan selama Mudik Lebaran

Kompas.com - 21/04/2024, 14:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Operasi Ketupat 2024 yang berlangsung pada 4-16 April lalu dilakukan untuk menjaga kelancaran arus mudik dan balik pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, pelaksanaan arus mudik balik tahunan dapat berjalan dengan baik dengan sinergi dan kolaborasi, sehingga mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas.

“Pengelolaan arus tahun ini berjalan dengan baik angka kecelakaan lalu lintas secara umum ada penurunan 8 persen untuk kejadian dan untuk tingkat fatalitas turun 12 persen,” ujar Aan, dikutip dari laman resmi Polri, Minggu (21/4/2024).

Baca juga: Video Toyota Fortuner Jalan Zigzag Lewati Tanjakan Curam

Kepadatan mulai terjadi di jalan Tol Semarang-Bawen pada Sabtu (6/4/2024). Puncak arus mudik diperkirakan Sabtu malam.KOMPAS.com/Dian Ade Permana Kepadatan mulai terjadi di jalan Tol Semarang-Bawen pada Sabtu (6/4/2024). Puncak arus mudik diperkirakan Sabtu malam.

Korlantas Polri mencatat, selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2024, terdapat tiga faktor penyebab utama terjadinya kecelakaan, yaitu gagal menjaga jarak, kelalaian terhadap lalu lintas dan melampaui batas kecepatan.

Penyebab kecelakaan yang terbanyak adalah gagal jaga jarak ini ada 1.117 kasus. Yang kedua ceroboh terhadap lalu lintas yang ada di depannya ini ada 956 kasus,” ucap Aan.

“Kemudian ceroboh saat belok 553 kasus, melampaui batas kecepatan ada 397 kasus kemudian marka jalan ada 442 kasus,” kata dia.

Baca juga: Kebiasaan yang Bikin Transmisi Matik Cepat Rusak

Aan juga mengatakan, kecelakaan yang melibatkan motor pada mudik Lebaran tahun mengalami penurunan sekitar 8 persen.

“Kalau tahun lalu ada 4.545 kasus, tahun ini 4.196 kasus, ini mungkin salah satu indikator tingkat kesadaran sepeda motor ini meningkat semakin naik,” kata Aan.

Sementara itu, faktor kelelahan fisik juga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas sehingga membuat pengendara kehilangan konsentrasi dan gagal menjaga jarak.

“Kalau kita lihat dari model kecelakaannya tabrak belakang ini kemungkinan ada kelelahan karena gagal menjaga jarak konsentrasi kurang, sehingga menabrak belakang ini menjadi salah satu faktor utama,” ujar Aan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau