Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi Sebut Belapan dengan Sistem Flag-to-flag Berbahaya

Kompas.com - 18/05/2021, 13:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda dengan Formula 1 (F1) yang berhenti ketika hujan turun, pada MotoGP akan tetap lanjut, kecuali hujan deras.

Saat balapan dimulai dalam kondisi kering dan hujan mulai turun, pebalap diizinkan untuk menukar motornya yang sudah menggunakan ban basah dan setting berbeda.

Begitu pun sebaliknya, saat balapan dimulai dalam kondisi basah, lalu mulai mengering saat pertengahan balapan. Sistem ini disebut dengan flag-to-flag.

Baca juga: Tidak Ambil Pusing, Rossi Langsung Fokus Menatap MotoGP Italia 2021

Valentino Rossi sebagai pebalap paling senior di kelas utama ini, mengatakan, dirinya tidak suka jika balapan berjalan dengan sistem flag-to-flag.

Valentino Rossi saat balapan pada MotoGP Prancis 2021. (Photo by JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)JEAN-FRANCOIS MONIER Valentino Rossi saat balapan pada MotoGP Prancis 2021. (Photo by JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)

"Secara pribadi, saya tidak suka balapan flag-to-flag, khususnya karena ini lebih berbahaya. Lebih stres, ini sulit, ini lebih berbahaya," ujar Rossi, dikutip dari Motorsport.com, Selasa (18/5/2021).

Rossi menambahkan, terkadang pebalap harus menggunakan ban slick dalam kondisi basah atau sebaliknya.

"Saya lebih memiliki balapan 45 menit, karena Anda bisa mengatur ritme dan strategi," kata Rossi.

Baca juga: Hasil FP2 MotoGP Prancis, Zarco Jadi yang Tercepat, Rossi ke-9

Sejak sistem flag-to-flag diperkenalkan pada 2005, Rossi belum pernah meraih kemenangan dalam kondisi tersebut.

Pada MotoGP Prancis, akhir pekan lalu, tak sedikit pebalap yang terjatuh setelah mengganti motornya. Bahkan, Marc Marquez yang biasanya menang dalam balapan flag-to-flag pun terjatuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com