Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Istilah Solar Jatah dan Solar Cor pada Bus AKAP

Kompas.com - 08/03/2021, 14:11 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Indonesia mayoritas menggunakan mesin diesel. Oleh karena itu, bus-bus besar ini juga diisi dengan bahan bakar solar.

Dalam satu bus, kapasitas tangki bahan bakar sebenarnya tergantung dari si pembuat sasis, kira-kira sekitar 270 liter sampai 400 liter. Untuk mengisi solar, biasanya ada istilah solar jatah dan solar cor, lalu apa maksudnya?

Staf Operasional PO Putera Mulya Ismuyoko mengatakan, dua istilah ini merupakan bagaimana cara perusahaan otobus memberi uang solar kepada krunya, ada yang dijatah dan cor artinya tidak ada batasannya.

Baca juga: Buntut Biker Vs Paspampres, Ratusan Motor Terjaring Razia di Monas

Mercy 1521imotorium.wordpress Mercy 1521

“Solat jatah jadi untuk perjalanan Pulang-Pergi (PP) dijatah, misalnya Jakarta-Wonogiri dijatah 450 liter solar. Kalau lebih, kru akan ditegur dari perusahaan,” ucap Ismuyoko kepada Kompas.com, Senin (8/3/2021).

Sedangkan untuk solar cor, tidak ada batasa berapa liter solar yang bisa digunakan kru. Ismu mengatakan, mau bus tersebut menghabiskan berapa liter solar, tetap diisi oleh perusahaan.

Pemilik PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali juga mengatakan, untuk solar jatah, jika sopirnya bisa irit, dia mendapat jatah solar tadi, begitu juga sebaliknya.

Baca juga: Innova Bekas di Jawa Tengah Harganya Stabil, Mulai Rp 120 Jutaan

“Kalau sopir melebihi jatah solar yang diberikan, maka dia harus tombok,” ucap Anthony kepada Kompas.com.

Kemudian soal keputusan memakai solar jatah atau cor, kembali lagi ke PO bus. Anthony mengatakan kalau biasanya bus yang melewati jalur Pantai Utara (Pantura) yang masih memakai solar cor agar bisa ngebut dan cepat.

“Kemudian saat isi solar di SPBU, kalau bus memakai solar jatah, biasanya mesin dimatikan. Sedangkan kalau solar cor, jangankan isi BBM, pas parkir tetap nyala buat ngadem krunya, kata Anthony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com