Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Persen Konsumen Indonesia Ingin Punya Mobil Listrik

Kompas.com - 05/02/2021, 09:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Hasil studi Nissan oleh Frost & Sullivan yang berjudul “The Future of Electrified Vehicles in Southeast Asia” menunjukkan bahwa konsumen Indonesia dan negara lain di ASEAN antusias untuk memiliki mobil listrik.

Studi tersebut menghasilkan jawaban bahwa hampir dua pertiga (64 persen) dari 3.000 responden di Thailand, Filipina, Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Singapura lebih mempertimbangkan kendaraan listrik dibandingkan lima tahun lalu.

Studi itu juga menunjukkan 66 persen konsumen di seluruh wilayah tadi percaya mereka pasti akan memakai mobil listrik sebagai bagian dari kehidupan mereka dalam waktu dekat.

Baca juga: Kejar Standar Emisi Euro 4, BBM Ini Harus Dihapus

Tes drive Nissan Leaf Tes drive Nissan Leaf

Selain itu, sebanyak 50 persen pemilik kendaraan non-listrik di Indonesia menyatakan bahwa mereka pasti akan mempertimbangkan kendaraan listrik sebagai pembelian mobil berikutnya dalam tiga tahun ke depan.

Dampak positif terhadap lingkungan dan teknologi keselamatan menjadi faktor utama bagi masyarakat Indonesia untuk mempertimbangkan kendaraan listrik.

Tingginya minat konsumen Indonesia untuk membeli mobil listrik juga tercermin dari beberapa hasil survei dalam penelitian tersebut.

Baca juga: Hyundai Kona Electric Facelift Bisa Dipesan, Harga Naik Rp 20 Jutaan

Nissan Kicks e-Power, meluncur di IndonesiaKOMPAS.COM/STANLY RAVEL Nissan Kicks e-Power, meluncur di Indonesia

Misalnya dalam soal ketertarikan kepada mobil listrik, 44 persen responden Indonesia berpendapat bahwa kendaraan itu keren dan trendi.

Sementara itu, sebanyak 58 persen percaya bahwa biaya perawatan mobil listrik lebih murah daripada mobil konvensional.

Namun, Vivek Vaidya, Associate Partner, Senior Vice President, Intelligent Mobility, Frost & Sullivan Asia Pacific, mengungkapkan, ada tiga hal utama yang membuat konsumen Indonesia beralih ke mobil listrik.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Siap Tangkap Proposal dari Tesla

Sistem penggerak mobil listrik murni (BEV) Lexus UX 300e.Toyota Sistem penggerak mobil listrik murni (BEV) Lexus UX 300e.

Tiga hal ini di antaranya adalah faktor keringanan pajak (80 persen), pemasangan stasiun pengisian daya di kawasan pemukiman (80 persen), dan jalur prioritas bagi kendaraan listrik (55 persen).

“Hal ini menunjukkan kebutuhan yang terus berlangsung bagi produsen mobil, pembuat kebijakan, dan pihak swasta untuk berkolaborasi,” kata Vaidya, dalam webinar (4/2/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau