JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan pengemudi sepeda motor menghadang bus di wilayah Sragen, Jawa Tengah, sedang viral di media sosial.
Dalam video berdurasi satu menit yang diunggah oleh akun @dashcamindonesia memperlihatkan seorang pengendara sepeda motor yang nekat memarkirkan motornya tepat di depan bus.
Hal itu diduga lantaran supir bus ugal-ugalan dan ngeblong (melawan arah) sehingga membahayakan pengguna jalan lain.
Baca juga: Tips Mengemudi Amam di Jalan Sempit, Wajib Jaga Kecepatan
Pengendara motor yang masih mengenakan jas hujan warna coklat itu terlihat begitu emosi terhadap sang sopir bus hingga sempat memukul kaca depan bus.
Tidak sampai di situ, pengemudi motor tersebut bahkan beberapa kali berusaha membuka pintu samping di mana sopir berada.
Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, jalan raya itu memang bisa menjadi sumber masalah, dimana ketika orang berbuat salah kita akan mudah terpancing untuk berbuat salah juga.
“Dalam kasus video tersebut, sudah sering kita jumpai supir bus yang tidak tertib, ugal-ugalan sampai dengan yang mengakibatkan nyawa melayang kemudian kabur. Manusiawi ketika kita di posisi pemotor tersebut marah-marah tanpa kontrol, semua pasti pernah mengalami itu,” ujar Sony saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/1/2021),
Menurut Sony, yang terpenting adalah bagaimana kemampuan seseorang melepas energi buruk di dalam pikirannya ketika berkendara.
“Diam sejenak menenangkan pikiran untuk bertindak bijaksana, pikirkan tindakan apa yang akan dilakukan dengan minim resiko bahaya,” katanya.
Baca juga: Berapa Lama Hasil Uji Emisi Kendaraan Berlaku?
Sony melanjutkan, jika sudah terlanjur melakukan tindakan penghadangan, komunikasikan dan tegur baik-baik dengan sopir bus tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Jika sudah tahu akan berujung konflik sebaiknya segera menghindar. Segera sadar tugasnya hanya menegur, itu hal terbaik yang bisa dilakukan oleh pengemudi motor untuk tidak main hakim sendiri,” ucapnya.
“Pikirkan risiko terburuk, kalau melakukan tindakan yang salah dapat menimbulkan korban cidera, jangan cari menang atau kalah tapi cari yang aman,” lanjut Sony.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.