Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2021, 18:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBajing loncat adalah aksi kriminal yang mengambil barang di belakang bak truk. Aksi ini dilakukan setidaknya oleh dua orang, satu mengendarai motor dan satu lagi mengambil barang.

Belum lama ini juga ada aksi bajing loncat yang beredar di media sosial. Dalam video ini, aksi bajing loncat berusaha digagalkan oleh anggota TNI namun sayangnya pelaku bajing loncat berhasil kabur.

Sebagai pengguna jalan, apakah aman untuk berusaha mencegah aksi tersebut seperti yang dilakukan oleh anggota TNI yang ada di video?

Baca juga: Gara-gara APAR, Harga Baleno Jadi Naik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by otomtalk (@otomtalk)

 

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, tidak semua orang memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menindak bajing loncat.

Pelaku bajing loncat biasanya sudah terlatih dan bahkan minimal membawa senjata tajam dalam melakukan aksinya.

“Dalam kondisi terpaksa, pelaku bajing loncat ini bisa melukai siapapun. Hanya petugas seperti TNI atau Polisi saja yang bisa melawan mereka. Karena mereka bertindak terukur dan atas nama negara,” ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Kalau bertemu atau melihat aksi bajing loncat di depan mata, cukup dengan direkam aksinya dan laporkan.

Sony mengatakan, pelaku bajing loncat ini biasanya tidak akan peduli dengan teguran orang biasa.

Baca juga: Kronologi Razia Knalpot, Warga Kesal Banyak yang Sunmori tapi Enggak Jajan

“Kita juga jangan merasa mampu melawan mereka. Kalah menang tidak jadi ukuran, tapi kalau ada korban berujung meninggal, maka kita bisa terseret,” kata Sony.

Selain itu, jangan coba memberi klakson panjang saat melihat aksi bajing loncat. Pelaku kriminal ini tidak akan peduli, malahan bisa-bisa si pengemudi yang memberi klakson ini yang diserang balik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com