Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Bahaya Mengintai Saat Mengemudi di Depan Truk atau Bus

Kompas.com - 24/12/2020, 11:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBahaya yang ada di jalan raya tidak hanya datang dari depan, namun ada juga dari belakang. Sering terdengar kabar kecelakaan yang melibatkan kendaraan kecil ditabrak dari belakang oleh truk atau bus.

Kejadian ini tentunya sangat mengerikan. Pengemudi kadang tidak waspada dengan kondisi lalu lintas yang ada di belakangnya. Selain itu, kecelakaan yang melibatkan truk hampir pasti melibatkan korban meninggal atau fatalitas tinggi.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, penyebab dari truk yang menabrak dari belakang ini sebagian besar karena gagal mengerem dan mengantuk.

Baca juga: Enggak Punya Garasi, Jangan Parkir Sembarangan di Pinggir Jalan

Akibat rem blong, truk kontainer sebabkan kecelakaan beruntun di Halim Akibat rem blong, truk kontainer sebabkan kecelakaan beruntun di Halim

“Gagal rem terjadi karena beban rem yang bekerja terlalu berat, pengemudi selalu stop & go dengan kasar. Hasilnya, rem menjadi panas dan blong,” ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

Jika pengemudi merasa remnya gagal, dia akan menabrakan truknya ke obyek lain. Harapannya agar kecepatan truk bisa diperlambat, namun sudah pasti yang ditabrak hancur karena bodi truk yang berat dan besar.

Baca juga: Bebek Moge, Honda Super Cub Dijejali Mesin 250 cc 4-silinder

“Sedangkan kalau karena mengantuk, biasa disebabkan pengemudi yang rata-rata dikejar target ritase. Sehingga pegemudi banyak yang mengabaikan kondisi fisik yang sudah drop,” kata Sony.

Oleh karena itu, pengemudi mobil atau pengendara motor wajib melihat sisi belakang kendaraannya. Kalau di spion terlihat truk yang agresif atau ugal-ugalan, lebih baik menghindar dan memberinya jalan untuk mendahului.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com