Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Bus Karina Terbakar, Ini Tiga Hal yang Bisa Jadi Penyebabnya

Kompas.com - 25/10/2020, 16:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Peristiwa bus terbakar baru saja terjadi pada bus double decker milik PO Karina di pool Karina TB Simatupang, Sabtu (24/10/2020). Kejadian bus terbakar ini bukanlah yang pertama terjadi di Indonesia.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan mengatakan, ada tiga hal yang bisa menyebabkan bus terbakar. Seperti pembebanan arus yang salah, instalasi yang tidak sesuai dan material yang kurang baik.

“Pembebanan arus yang salah juga disebut error by design. Untuk memastikan hal ini, harus melihat wiring diagramnya, dari situ dilakukan analisa pembebanan kelistrikan,” ucap Ahmad kepada Kompas.com, Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Intip Harga Isuzu Panther Bekas, Mulai Rp 30 Jutaan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Breaking News : Kebakaran Bus Karina Pool TB Simatupang. Mungkin ada yang tau kronologinya ? Video : Twitter Widodo Groho #karinabus #lorenakarina #lorenabus #buskarina #buskarinadoubledecker

A post shared by Ayo Naik Bis (dot) Com (@ayonaikbiscom) on Oct 24, 2020 at 12:29pm PDT

 

Ahmad mengatakan, menemukan kasus error by design ini saat bus Transjakarta yang terbakar. Kemudian ada juga instalasi yang tidak sesuai standar pratice industry dan terjadi pada proses maintenance.

“Hal ini sering dipicu oleh mekanik yang tidak kompeten serta budaya kerja yang buruk, tidak memerhatikan standar teknis,” kata Ahmad.

Baca juga: Pertamina Jadi Sponsor Utama Tim Balap Indonesia di Moto2

Terakhir yaitu masalah penggunaan material yang tidak sesuai, seperti kabel, konektor, dan lainnya. Ketiga hal ini akan menimbulkan apa yang disebut dengan bad connection atau short circuit yang merupakan pemantik terjadinya api.

“Jika di situ terdapat oksigen dan benda yang mudah terbakar, maka terjadilah kebakaran. Misalnya seperti terbakarnya bus Rosalia Indah di Banyumas, dikarenakan faktor nomor dua dan tiga,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau