JAKARTA, KOMPAS.com - Vespa sedang rajin melansir motor edisi terbatas, mulai dari Primavera Sean Wotherspoon (SW), GTS dan Sprint 150 Racing Sixties, hingga yang terbaru Primavera (RED).
Menariknya model-model ini langsung melesat tinggi. Salah satunya ialah Primavera SW yang dijual kembali dengan harga selangit. Bahkan menyentuh angka ratusan juta rupiah.
Tak sedikit yang beranggapan bahwa harga tersebut merupakan ulah pedagang. Motor ''digoreng" supaya harganya bisa tinggi. Kemudian yang punya akan melepas dengan harga untung.
Baca juga: Vespa Primavera Edisi RED Dijual Terbatas, Harga Rp 53,6 Juta
Menanggapi hal tersebut, Robby Gozal, Public Relation and Communications Manager PT Piaggio Indonesia, mengatakan, pada dasarnya pihaknya tidak bisa mengatur harga motor di pasar.
"Bisa dibilang harga jual seken itu memang di luar ranah kami, karena itu yang menentukan market, permintaan dari market tidak bisa dikendalikan oleh PT Piaggio," kata Robby, Jumat (24/10/2020).
Robby mengatakan, di sisi lain harga Vespa edisi khusus seperti Primavera SW atau yang lain bisa melambung tinggi itu sesuai azas ekonomi, yakni permintaan banyak tapi suplainya sedikit.
Robby mengatakan, pihaknya tidak bisa mengatur harga jika unitnya sudah sampai di tangan konsumen, sebab pada dasarnya itu hak orang jika mau menjual kembali unitnya dengan harga tinggi.
"Itu cukup sulit untuk kita lakukan (kontrol harga), karena setelah produk atau unit yang kami tawarkan setelah sampai ke tangan konsumen itu sepenuhnya hak konsumen," katanya.
Baca juga: Harga Bekas Vespa Primavera Sean Wotherspoon Tembus Rp 275 Juta
"Hak konsumen kalau ada kerusakan ada perlindungan konsumen (garansi). Tapi kalau misalkan barang sudah di konsumen tapi ingin dijual lagi oleh tangan konsumen itu sudah di luar kami," katanya.
Di sisi lain Robby mengatakan bahwa pihaknya justru antusias melihat fenomena ini. Sebab harga motor yang melambung di pasar menandakan bahwa produk tersebut diterima baik.
"Kami senang dengan antusiasme konsumen Indonesia. Ternyata produk yang punya cerita di belakangnya itu diterima oleh market. Itu menjadi motivasi lebih supaya bisa menghadirkan produk terbaik di market Indonesia," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.