Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Ada Random Check Protokol Kesehatan di Jalan Saat Libur Panjang

Kompas.com - 24/10/2020, 09:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ragam antisipasi pergerakan orang dan kendaraan jelang libur panjang Maulid Nabi telah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tak hanya sekadar masalah penanganan lalu lintas, namun juga terkait kewaspadaan terhadap paparan virus Covid-19.

Karena itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, meminta jajarannya untuk memastikan bila setiap operator transportasi umum, termasuk bus memaksimalkan protokol kesehatan. Begitu juga untuk masyarakat yang menggunakan mobil pribadi.

Untuk memastikan pelaksanan protokol kesehatan dengan baik, Budi meminta para Direktur Jenderal untuk melakukan pengawasa. Sementara untuk di darat, dilakukan dengan cara acak atau random check.

Baca juga: Cegah Angkutan Barang Lewat Tol, Kemenhub Akan Lakukan Penyekatan

"Darat wajib melakukan random check terhadap kendaraan-kendaran terkait protokol kesehatan. Kenapa dilakukan random, karena kalau kita melakukan secara menyeluruh pastinya akan ada kemacetan," ujar Budi dalam paparan virtual antisipasi Kemenhub jelang libur panjang pekan depan, Jumat (23/10/2020).

Petugas kepolisian mengarahkan calon pemudik yang terjaring razia penyekatan di Pintu Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, untuk menaiki bus yang akan membawa mereka ke Terminal Pulo Gebang, Jakarta, , Kamis (21/5/2020). Calon pemudik yang terjaring razia penyekatan oleh Polda Metro Jaya tersebut dibawa ke Terminal Pulo Gebang untuk kemudian diarahkan kembali menuju Jakarta.ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Petugas kepolisian mengarahkan calon pemudik yang terjaring razia penyekatan di Pintu Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, untuk menaiki bus yang akan membawa mereka ke Terminal Pulo Gebang, Jakarta, , Kamis (21/5/2020). Calon pemudik yang terjaring razia penyekatan oleh Polda Metro Jaya tersebut dibawa ke Terminal Pulo Gebang untuk kemudian diarahkan kembali menuju Jakarta.

Lebih lanjut Budi menjelaskan pengecekan secara acak ini berlaku bagi semua jenis kendaraan. Untuk bus tentu mengacu pada protokol kesehatan, baik dari awal keberangkatan di terminal, penggunaan masker, sampai jumlah penumpang yang diangkut.

Sementara untuk mobil pribadi juga demikian. Budi meminta masyarakat untuk tetap disiplin dan selalu menggunakan masker, apalagi bila ketika berhenti di tempat peristirahatan atau lokasi yang rawan kerumunan.

"Pengguna kendaran pribadi harus menggunakan masker, kita tidak ingin ada hal-hal yang tidak terduga seperti anak atau saudara kita bisa terimbas Covid-19. Kami juga akan menyampaikan hal ini dengan jajaran Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) di seluruh kota.

Tak hanya itu, Budi juga meminta jajarannya untuk intens melakukan koordinasi dengan para operator transportasi, hal ini penting agar bisa melakukan pemantauan terkait jumlah penumpang dan ketersediaan armada agar tak terjadi penumpukan penumpang.

Baca juga: Kemenhub Prediksi 622.039 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Pekan Depan

Petugas melakukan penyekatan di pos Rindu Alam, Kabupaten Bogor, Senin (1/6/2020). Penyekatan di lokasi yang berbatasan dengan wilayah Cianjur ini untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 melalui aktivitas mudik masyarakat.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Petugas melakukan penyekatan di pos Rindu Alam, Kabupaten Bogor, Senin (1/6/2020). Penyekatan di lokasi yang berbatasan dengan wilayah Cianjur ini untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 melalui aktivitas mudik masyarakat.

 

Menanggapi hal tersebut, Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, memastikan akan melakukan pengawasan ketat di lapangan terkait protokol kesehatan.

"Kami akan menekankan ke seluruh jajaran Dishub untuk mengantisipasi liburan ini tidak hanya berorientasi dari sisi lalu lintas dan kelancaran saja, tapi juga menyangkut protokol kesehatan," ucap Budi.

"Aturan menyangkut protokol kesehatan untuk bidang perhubungan darat sudah jelas, bila nanti petugas kami menemukan ada pelanggaran saya pikir petugas sudah profesional pasti akan ada penegoran atau treatment untuk memperkuat pencegahan Covid-19," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau