Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Motor NOS Suzuki Lebih Banyak Ketimbang Honda dan Yamaha

Kompas.com - 22/10/2020, 17:15 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Hobi sepeda motor kadang suka di luar nalar. Saat motornya masih dijual dan diproduksi bisa jadi kurang laku. Tapi ketika sudah lama setop produksi justru dicari-cari.

Salah satunya ialah motor-motor Suzuki. Seiring meningkatnya tren, tak sedikit yang mencari motor lama Suzuki untuk barang koleksi. Tentu dengan kondisi mint, alias new old stock atau NOS.

Baca juga: Harga Suzuki Shogun FI NR NOS Masih Relatif Terjangkau

Ikhsan Jumaris, salah satu pemain dan pedagang motor Suzuki mengatakan, stok lama Suzuki yang sudah setop produksi sebetulnya masih cukup banyak. Setidaknya lebih banyak ketimbang merek kompetitor seperti Honda dan Yamaha.

 

Suzuki Inazuma 250, salah satu model yang akan diperbarui untuk mengejar segmen sport.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Suzuki Inazuma 250, salah satu model yang akan diperbarui untuk mengejar segmen sport.

"Kalau mau rajin, coba cari di daerah Temanggung atau Kudus. Biasanya di daerah Jawa itu kantungnya Suzuki. Di Jawa Tengah dan Kalimantan masih banyak yang fanatik dengan Suzuki," katanya kepada Kompas.com, Selasa (20/10/2020).

Triknya kata Ikhsan ialah mencari di diler-diler besar atau diler milik pribadi di daerah. Biasanya diler seperti itu punya gudang, dan suka terselip motor-motor lama yang tidak terjual.

Baca juga: Masih Ada 3 Shogun FI NR NOS di Diler Suzuki Depok

Suzuki Satria 2-takAndi Panser/Blue Tech Suzuki Satria 2-tak

"Cuma kadang ada barangnya juga ternyata memang tidak dijual atau sudah punya bosnya. Atau kalau mau dijual tapi berkasnya tidak ada jadi sulit juga dijual," katanya.

Ikhsan mengatakan, selera masyarakat memang sulit ditebak. Dia mencontohkan, dulu Suzuki Inazuma sebelum disuntik mati diskon Rp 10 juta tapi peminatnya tidak banyak.

"Saya ingat banget baru itu jadi cuma Rp 36 juta. Kalau sekarang ada harganya Rp 40 juta langsung dicari, padahal dulu penjualannya tidak terlalu menggembirakan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau