JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras mulai sering turun di sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Tak jarang hujan deras ini menyebabkan banjir atau genangan air yang relatif tinggi di beberapa titik.
Sayangnya, masih banyak pengendara mobil matik yang menganggap remeh genangan air yang cukup tinggi dan menerjangnya.
Baca juga: Musim Hujan, Jangan Kecele Beli Mobil Bekas Banjir
Padahal, menurut Hermas Efendi, pemilik bengkel spesialis mobil matik, Worner Matic, biaya servis atau perbaikan pada mobil matik lebih mahal dibandingkan dengan mobil manual.
“Pasalnya, mobil manual perpindahan giginya dilakukan secara mekanis. Sedangkan pada mobil matik, perpindahannya dilakukan elektrik dengan dukungan modul kontrol atau TCM (Transmission Control Module),” ujar Hermas, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Hermas menambahkan, ada dua komponen pada transmisi matik yang tidak ditemukan di transmisi manual, yaitu kelistrikan matik dan TCM. Tentunya, pengecekan dan perbaikan dua komponen tersebut memiliki biaya tambahan.
Baca juga: Waspada, Mobil Tansmisi Matik Lebih Rentan terhadap Banjir
Jika bicara kisaran harga, menurut Hermas, tergantung dari tipe mobil matiknya. Tapi, kisarannya bisa sampai belasan juta rupiah.
“Biasanya, untuk kisaran harga berada di angka Rp 5 jutaan hingga Rp 15 jutaan. Sebab, ada perbedaan nilai investasi teknologi matik dan non matik dari aspek kelistrikan dan komputer,” kata Hermas.
Maka itu, sebaiknya jangan mengambil resiko yang tak perlu saat menemui banjir atau genangan air yang cukup tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.