Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Teknik Aman jika Mobil Terpaksa Menerjang Banjir

Kompas.com - 22/09/2020, 09:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Senin (21/9/2020) mulai menyebabkan banjir di beberapa titik. Sejumlah kendaraan terpantau dihadang banjir dan mencari jalur alternatif agar tetap bisa sampai ke tujuan.

Terkait hal ini, Training Director The Real Driving Center (RDC), Marcell Kurniawan, mengatakan, banjir dapat merusak komponen vital mobil. Oleh sebab itu, pengemudi disarankan untuk putar balik dan tidak melewati genangan air saat menemui banjir.

Meski begitu, ada pengecualian bagi mereka yang tidak memiliki jalan lain untuk menuju lokasi dan terpaksa harus melewati jalan tersebut.

Baca juga: Visor Transitions, Solusi Kaca Helm Siang dan Malam

Menurut Marcell, mobil masih boleh melintasi banjir, tetapi dengan beberapa catatan. Salah satunya jangan menjadi yang pertama saat melintasi banjir.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Senin (21/9) Pantauan di Jl. Jenderal Sudirman depan Universitas Atma Jaya pada malam hari ini. - photo @anthonio.wirman #jktinfo

A post shared by JAKARTA INFO (@jktinfo) on Sep 21, 2020 at 6:48am PDT

“Langkah ini diambil agar bisa mengetahui seberapa dalam banjir tersebut. Biarkan orang lain lewat dan pelajari kontur jalan dari mobil yang jalan terlebih dulu. Kalau mobil tadi berhasil melintasi banjir maka kita bisa menirunya,” ucap Marcell belum lama ini saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Tren Jual Beli Mobil Bekas Secara Online Makin Meningkat

Selain itu, penting juga bagi pengemudi untuk memantau ketinggian air lewat roda mobil. Marcell mengatakan agar tidak melintasi banjir yang lebih tinggi dari setengah ban.

Sebab, semakin tinggi permukaan air, maka semakin besar pula kemungkinan air masuk melalui intake atau saluran udara. Karena masuknya air ke dalam intake sangat mungkin terjadi, terutama akibat dari gelombang yang diciptakan saat mobil melaju di air.

“Kalau air sampai masuk ke intake, lalu ke ruang bakar, tak hanya membuat mobil mogok, tapi juga bisa menyebabkan water hammer. Risikonya, komponen mesin internal bisa rusak,” kata Marcell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau