JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras mulai sering mengguyur sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Tak jarang turunnya hujan deras ini mengakibatkan banjir di beberapa titik.
Kondisi banjir ini yang perlu diwaspadai oleh para pengendara mobil, khususnya mobil matik. Sebab, bagian transmisi menjadi komponen yang rentan mengalami kerusakan.
Baca juga: Begini Teknik Aman jika Mobil Terpaksa Menerjang Banjir
Gejala kerusakan bisa dirasakan setelah melewati banjir atau genangan air yang cukup tinggi. Laju mobil akan serasa tertahan, karena bagian transmisi sudah kemasukan air.
Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, mengatakan, mobil terasa ngeden, putaran mesin sudah tinggi, tapi lajunya segitu-segitu saja. Bisa jadi oli transmisi sudah tercampur air.
"Girboks transmisi matik memanfaatkan kampas kopling untuk menggerakkan planetary gear saat berpindah gigi. Saat kampas kopling tercampur air, gesekan antara komponennya menjadi selip, bahkan tidak menggigit," ujar Deni, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Demi menambahkan, material kampas kopling itu jadi lembek ketika basah terkena air. Makanya, cengkeraman kampas menjadi lemah.
Baca juga: Jakarta Mulai Banjir, Ingat Batas Aman Mobil Lewati Genangan Air
Saat mesin menyala dan tuas transmisi berada di posisi D, kopling akan berputar mengikuti irama putaran mesin, dan akan meneruskan gerakannya pada planetary gear.
Dengan cengkraman kopling yang melemah akibat kemasukan air, maka komponen tersebut tak mampu menggerakkan planetary gear. Maka itu, laju mobil serasa tertahan.
“Tentu harus dicek lebih detail, tapi biasanya harus ganti oli matik, dikuras lebih baik. Sekalian juga mengecek seal transmisi, mungkin sudah waktunya untuk diganti,” kata Deni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.