Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Parkir Lama Saat PSBB Ketat, Awas Bensin Bisa Basi

Kompas.com - 11/09/2020, 13:02 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta otomatis akan membuat penggunaan mobil juga akan berkurang.

Bahkan kendaraan roda empat yang sebelumnya rutin digunakan sehari-hari akan lebih banyak terparkir di garasi atau halaman rumah.

Kondisi ini tentunya akan berdampak pada komponen kendaraan termasuk juga kualitas bahan bakar yang ada di dalam tangki.

Bukan tidak mungkin, karena saking lamanya mobil tidak digunakan kualitas bensin di dalam tangki akan berkurang atau basi.

Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Tri Yuswidjajanto Zaenuri menjelaskan, bensin basi bisa terjadi karena tercampur dengan zat kimia lain yang ada di dalam tangki.

Baca juga: Saat Jakarta PSBB Ketat, Bayar Pajak Kendaraan 5 Tahunan Bisa Online?

"Oleh karena itu, ketika kendaraan ditinggal lama tangki bahan bakar diusahakan harus dalam keadaan penuh atau dikosongkan," ujar tri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan berbeda, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, basi yang terjadi pada bensin mungkin yang dimaksud adalah berkurangnya kualitasnya.

Perawatan tangki bahan bakar kendaraanOtomania/Setyo Adi Perawatan tangki bahan bakar kendaraan

Hal ini salah satunya dikarenakan bahan bakar tersebut tercampur zat lain yang ada di dalam tangki.

"Bukan cairan bensinnya yang berubah, namun karena ada campuran lain. Sehingga, bisa mengubah bensin secara kualitas," kata Bambang.

Di samping itu, Bambang juga mengatakan, penguapan atau pun kondensasi juga rentan terjadi di dalam tangki bahan bakar.

Hal ini bisa menyebabkan adanya air dari penguapan tersebut yang bisa bercampur dengan bensin.

Baca juga: Syarat Bayar Pajak Kendaraan Sebelum Jatuh Tempo, Bisa Dimanfaatkan Sebelum PSBB Ketat

 

Kondisi ini bisa memberikan efek yang tidak baik pada mesin kendaraan dan bisa menyebabkan macet saat digunakan.

Seorang petugas sedang mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU  34-16102 di Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (10/10/2018).KOMPAS.com/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Seorang petugas sedang mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU 34-16102 di Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (10/10/2018).

"Saat mengalami penguapan tersebut, bisa terjadi namanya kondensasi sehingga tercampur air atau zat kimia lain. Kalau sudah terkena air, tarikan mobil jadi tidak enak atau bahkan mogok," ucapnya.

Jika hal itu sudah terlanjur terjadi, disarankan pemilik kendaraan menguras tangki bahan bakar. Langkah ini untuk menghilangkan zat lain yang ada di dalam tangki.

Baca juga: Pajak Kendaraan Habis Saat PSBB Ketat, Begini Cara Bayarnya

Prosesnya menguras bensin pun tidak bisa sembarangan, sebaiknya datang ke bengkel resmi agar mobil dilakukan pengecekan menyeluruh.

"Jadi memang sebaiknya kalau diparkir lama bensin keadaannya full saja, jadi kondensasi yang terjadi tidak terlalu banyak. Jangan lupa juga untuk cek bagian-bagian lain seperti air radiator, oli, dan sebagainya," tutur Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau