JAKARTA, KOMPAS.com - Meski saat ini banyak masyarakat yang berkendara menggunakan sepeda motor, kebanyakan dari mereka belum tentu memperhatikan mengapa warna sepatbor depan dan belakang berbeda.
Umumnya, sepatbor depan dikelir dengan warna senada dengan bodi, sedangkan hampir semua motor menggunakan warna hitam pada sepatbor belakang. Mengapa demikian?
Salah satu alasannya adalah bahan material yang digunakan, yakni polipropilena (PP). Bahan ini merupakan material plastik yang memiliki kualitas cukup baik, apalagi untuk sepatbor belakang yang lebih sering terkena benturan saat di jalan.
Baca juga: Kemenperin Dorong Pengembangan Industri Baterai Mobil Listrik Lokal
Sama seperti semua produk, selain memiliki sifat baik, ada juga sisi buruknya, yakni permukaan material yang lebih kasar dari bahan plastik lainnya. Secara tidak langsung, hal ini membuat sepatbor belakang sulit untuk di cat.
“Kalau dipegang, umumnya sepatbor belakang orisinal permukaannya kasar. Biasanya kalau dicat akan mudah pecah seperti retak-retak, karena permukaan sepatbor tidak bisa menyerap cairan cat,” ujar Kepala Bengkel Mekar Bintaro, Adih, kepada Kompas.com, Kamis (27/8/2020).
Baca juga: Nissan Umbar Teknologi Canggih di IOOF 2020
Selain karena permukaan kasar, bahan plastik jenis ini juga terlalu lentur. Sisi menguntungkannya adalah lebih aman saat terkena benturan, tetapi susah untuk dimodifikasi seperti dicat atau ditempeli stiker.
Menurut Adih, kalaupun mau dipasang stiker atau cat, harus diamplas terlebih dahulu agar permukaannya halus. Tujuannya agar pori-pori terbuka sehingga mudah untuk melekat.
“Namun tidak ada jaminan soal daya tahan cat atau stiker tersebut,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.